Kota Bima, (SM).- Trotoar
yang mestinya digunakan untuk pejalan kaki, kini berubah fungsi. Seperti halnya
yang terjadi di jalan Sultan Salahudin, trotoar di sebelah timur jalan tersebut
kini dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Letter usaha Manjaya Eksekutif
terpajang di tengah trotoar dan menganggu pengguna jalan.
Arif, pria yang sering
menggunakan jalan tersebut mengaku heran dengan letak letter usaha milik
Manjaya tersebut. Trotoar yang mestinya digunakan untuk pejalan kaki, kini
terganggu dengan keberadaan letter itu. “Jika berjalan di depan usaha milik
Manjaya, orang pasti turun ke jalan, karena trotoarnya telah dipajang letter,”
sorotnya, beberapa waktu lalu.
Kata dia, trotoar itu dibangun
untuk pejalan kaki, bukan dibangun untuk dipasang letter usaha milik pribadi
dan menguntungkan seseorang. Apalagi letter yang dipajang itu menganggu
kenyamanan umum. “Letter bisa dipasang di tempat lain, yang tidak menganggu
kenyamanan pengguna jalan,” katanya.
Di tempat berbeda, Manjaya selaku
pemilik Manjaya Eksekutif saat ditemui Selasa kemarin, mengaku lagi sibuk dan
tidak ingin diganggu. “Naikan saja di berita masalah letter ini, saya lagi
sibuk, saya tidak takut,” katanya dengan angkuh. (bnq)