Bima, (SM).- Ratusan Warga Desa Tangga Baru Kecamatan Monta, Ahad (19/1) di
desanya melakukan penutupan jalan menyandara enam unit alat berat milik CV
Tukad Mas. Mereka menagih janji kesepakatan yang dibuatkan beberapa hari lalu
bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan anggota DPRD Kabupaten Bima.
Isi perjanjian tersebut, Dinas PU
dan DPRD akan melakukan perbaikan jalan yang rusak di bagian Monta Dalam dan
akan melakukan perbaikan kembali aspal yang sudah berlubang. Kenyataannya, janji
itu tidak direalisasikan, sehingga warga merasa kecewa dan dibohongi.
Koordinator Aksi, Lukman,
mengatakan, warga mendesak Pemerintah Kabpaten Bima melakukan pengaspalan jalan
di Desa Tangga Baru secara keseluruhan sesuai kesepakatan dan mendesak
Dinas PU melakukan pengaspalan ulang pada ruas jalan yang sudah rusak, karena
dinilai tidak sesuai standar sehingga jalan terserbut berlobang-lobang.
Kata dia, pengaspalan beberapa bulan
lalu itu tidak memenuhi standar, seperti yang kita lihat bersama. Bahwa, jalan
itu sudah terlihat berlubang. Padahal pengaspalannya belum sampai setahun atau
baru sekitar empat bulan lalu. “Masa sih jalan baru diaspal beberapa bulan
sudah rusak, pasti ini tidak sesuai standar,” duganya.
Lukman bersama warga mengaku
pekerjaan ini sangat tidak etis, dan tidak ada pengaspalan jalan. Namun,
beberapa bulan sudah rusak. Ini pertanda pelaksana proyek hanya berpikir
mencari untung yang lebih besar ketimbang kualitas pekerjaan. “Siapapun
kontraktornya, dia harus memperbaik kembali jalan yang berlubang,” pintanya.
Masih kata Lukman, jika dibandingkan
dengan desa-desa atau kecamatan lain, pengaspalan terlihat bagus dan awet.
Mungkin, untuk beberapa akses jalan di Monta Dalam sengaja dianak tirikan.
Aspalnya, telah rusak, aspalnya kasar dan sebagainya. “Monta Dalam sengaja
dianak tirikan dalam hal proyek,” duganya.
Ia berharap, pemerintah lebih
memperhatikan akses jalan di pedalaman, karena jarak pedalaman dengan kota
sangat jauh. Parahnya, jalan rusak itu memicu kecelakaan pengendara roda dua
maupun roda empat. “Karena pemerintah daerah melalui Dinas PU dan DPRD telah janji,
kami harap jangan hanya janji saja, tapi warga inginkan bukti,” imbuhnya dengan
nada ancaman.
Aksi tersebut digelar pukul 10.00
wita, berakhir dengan penyandraan alat berat karena Dinas PU yang diharapkan
hadir untuk beraudensi tidak datang. Sekitar pukul 12.00 wita demostran
membubarkan diri dengan terib. (10.11)