Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pol-PP Tak Mau Disepelekan

01 November 2010 | Senin, November 01, 2010 WIB Last Updated 2010-10-31T22:38:16Z
Kota Bima, (SM).- Pelaksanaan lomba lari dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-82 Sumpah Pemuda, Sabtu (30/10) berjalan lancar. Namun, pengamanan, pengaturan pelaksanaan lomba lari 5 kilometer tersebut terlihat tak beraturan, bahkan hingga di garis finis, tak nampak Polisi Pamong Praja (Pol-PP) Kota Bima mengkondisikan suasananya lomba lari yang diadakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bima.
Salah seorang Pol-PP yang berada di sekitar acara tersebut saat ditemui koran ini mengatakan, pelaksanaan lomba lari memang tidak melibatkan Pol-PP sepenuhnya, sehingga pihaknya tidak mengetahui bagaimana bentuk pengamanan dan pengaturan yang harus dilakukan. “Saya dan empat orang lainnya mendadak diperintahkan oleh atasan untuk mengamankan dan mengatur pelaksanaan lomba lari”, ujar anggota Pol-PP yang enggan disebutkan namanya.
Dirinya mengaku, memang tidak ada koordinasi intensif yang dilakukan oleh KONI sebagai penyelenggara. Hanya surat permintaan lima orang Pol-PP untuk mengamankan pelaksananan lomba lari.
“Tidak bisa kami nafikan, seringkali kami dipandang sebelah mata untuk berbagai acara. Koordinasi yang dilakukan hanya berbentuk surat , tetapi tidak diikutsertakan dalam rapat, agar bisa mengetahui tekhnis pengamanan acara dari mulai hingga akhirnya”, sorotnya.
Liputan Koran ini, terlihat suasana keramaian pembacaan pemenang lomba lari, hampir tidak ada pengawasan dari aparat pamong praja tersebut.  Pol-PP yang mestinya, berada di berbagai tempat untuk mengaturnya, tidak ada sehingga kerumunan yang tidak tertib menjadi pemandangan yang tidak menarik untuk dilihat.
Di tempat berbeda, Kepala Satuan Pol-PP Kota Bima, Drs. H. Mahfud, MPd saat ditemui di ruangannya membenarkan tidak adanya koordinasi yang baik dari KONI sebagai penyelenggara. Menurutnya, acara besar seperti lomba lari tersebut, pihaknya juga dilibatkan pada saat rapat koordinasi. “Ini acara besar lo, total hadiahnya saja hingga Rp40 juta. Mestinya kami juga dilibatkan dalam rapat. Terutama membahas tupoksi kami yang telah disurati untuk dimintai menjaga keamanan”, ujarnya.
Kata dia, jika pada saat rapat pihaknya dilibatkan, maka akan ada pembahasan tekhnis pengamanan dan pengaturannya. Namun ini tidak, surat yang diterima dari KONI hanya meminta lima orang Pol-PP untuk mengamankannya. “Di dalam surat itu hanya meminta saja, namun tidak ada penjelasan tekhnis keamanannya. Nah, tekhnis itu setidaknya dituangkan dalam agenda rapat koordinasi sebelumnya”, jelas pria yang sebelumnya menjadi Kabid Pelatihan dan Pembinaan Pegawai BKD Kota Bima itu.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada KONI untuk kedepannya bisa lebih diintensifkan koordinasi agar pelaksanaannya bisa berjalan baik. “Kedepannya kita tidak hanya menerima sepucuk surat seperti ini saja tapi ada koordinasi sejak awal dan pada saat rapat khususnya mengenai keamanan, kami juga dilibatkan”, harap Mahfud.
Ketua I KONI Kota Bima, Drs. Alwi Yasin mengatakan, acara lomba lari merupakan acara yang biasa. Tidak perlu dilakukan pengamanan yang berlebihan, karena pelaksanaannya tidak menganggu ketertiban dan keamanan nasional. “Ini hanya acara olahraga biasa, pengamanannya pun tidak perlu yang tingkat tinggi”, elaknya saat ditemui di depan gedung DPRD Kota Bima, Sabtu (30/10).
Menurut Alwi, untuk keamanannya juga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polantas Polresta Bima. Semua yang menyangkut penertiban yang ada di jalan selama lomba lari berlangsung, sudah ditangani Polantas. “Mengenai kecelakaan yang terjadi jika pun ada kecelakaan, itu sudah menjadi tanggungjawab panitia bukan tanggungjawab Pol-PP”, ujarnya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update