Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kesadaran Pedagang Penyebab Buruknya Kondisi Pasar

11 Januari 2013 | Jumat, Januari 11, 2013 WIB Last Updated 2013-01-11T02:08:58Z

Kota Bima, (SM).- Buruknya kondisi pasar Raya Bima saat ini tidak sepenuhnya merupakan kesalahan pemerintah, namun juga lebih pada perilaku para pedagang yang kurang memiliki kesadaran terhadap kebersihan pasar. Khususnya pedagang pada los ikan yang berada di sisi selatan Pasar. Selain itu kondisi pasar Raya Bima yang telah berusia 33 tahun sudah seharusnya direlokasi atau direhab total.

Seperti dilansir Koran ini sebelumnya, kondisi pasar Raya Bima terjorok di NTB benar adanya dibanding pasar-pasar di Kabupaten/Kota lain di NTB. Fakta saat ini kondisi pasar lebih seperti kubangan hewan, becek, berbau serta begitu kotor, sampah berserakan dimana-mana. Begitupun dengan kondisi sarana drainase.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Kepala Bidang (kabid) Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bima, Suhardin. ST kepada Koran ini mengatakan, banyak faktor yang membuat kondisi pasar Raya Bima seperti saat ini. Tidak saja faktor perilaku masyarakatnya juga faktor teknis dan kondisi alamnya.
Untuk faktor perilaku masyarakat, kesadaran para pedagang sangat rendah terhadap kebersihan, pedagang lebih suka membuang sampah begitu saja di sekitarnya padahal telah disiapkan tempat pembuangan sampah sementara. Dapat terlihat di los pasar ikan, berserahkannya sampah plastik dan daun bekas bungkusan ikan di mana-mana. Bahkan mengakibatkan terjadinya kemacetan pada saluran drainase.
Akibat berserakannya sampah sampai kemudian membuat saluran drainase macet tentunya menimbulkan bau yang tidak nyaman, padahal didalam dan di sekeliling pasar Raya Bima telah dibuat drainase.
Kemudian faktor teknisnya, menurut Suhardin, saat ini lokasi pasar Raya Bima berada di bawah permukaan laut, bahkan lebih tinggi dari jalan yang berada di dekatnya. Akibat dari kondisi tersebut membuat air yang berada di dalam pasar tidak bisa mengalir keluar, sehingga air yang kemudian tergenang ditambah banyaknya sampah menambah buruknya kondisi pasar.
Apalagi saat air laut pasang, drainase di dalam pasar dipenuhi oleh air yang pasang sehingga menambah buruknya kondisi drainase dalam pasar.
Terlepas dari semua itu, Suhardin menilai bila kondisi pasar sudah seperti itu, memang harusnya mulai diambil langkah-langkah kongkrit. Solusinya dilakukan rehab total dengan cara menambah tinggi areal pasar atau dilakukan relokasi mencarikan tempat baru yang dianggap layak untuk membangun sebuah pasar.
Apalagi sejarahnya Pasar Raya Bima dibangun sejak tahun 1980, tentunya dengan perkembangan perkotaan dan pertumbuhan masyarakat diperlukan pasar baru yang lebih nyaman buat sebuah kota. (dd)

×
Berita Terbaru Update