Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pengalokasian APBD untuk Perusda, Disesalkan

20 Agustus 2013 | Selasa, Agustus 20, 2013 WIB Last Updated 2013-08-20T03:22:14Z

Bima, (SM).- Pengalokasian APBD Kabupaten Bima 2013 untuk Perusahaan Daerah (Perusda), terutama  PD Wawo dan PDAM Bima, disesalkan. Bahkan, Komisi II DPRD Kabupaten Bima yang mengamini pengalokasian anggaran dimaksud, juga disorot. Sebagaimana diketahui, Pemkab Bima memberikan subsidi dana sebesar Rp50 juta untuk PD Wawo dan Rp75 juta untuk PDAM.

Anggota DPRD Kabupaten Bima, M Aminurllah di kantor DPRD setempat, Senin (19/8) mengatakan, saat ini anggota di komisi II DPRD Kabupaten Bima sudah mengeluarkan rekomendasi untuk menambah penyertaan modal untuk PD Wawo dan PDAM. “Sikap teman-teman komisi II sangat keliru, merekomendasikan penambahan anggaran untuk modal PD Wawo dan PDAM Bima, harusnya yang dititikberatkan oleh komisi II, bagaimana perbaikan manajemen dan profesionalisme manajemen perusahaan,” sorot Maman, sapaan akrab politisi muda PAN Kabupaten Bima ini.
Sebagai wakil rakyat, dia merasa kecewa mendengar informasi  tersebut dan dirinya hanya bias melontar kalimat sesal atas sikap komisi II tersebut. Harusnya, kata Maman, penyertaan modal Rp50 juta terlalu kecil untuk perbaikan PDAM dan PD Wawo jika manajemennya sudah sehat, bila perlu ditingkatkan dalam rangka memajukan perusahaan daerah.
Kalau ingin perbaiki PD Wawo dan PDAM, tegasnya, perbaiki manajemen baru penyertaan modal, sehingga DPAM dapat lebih maju dalam menjalankan usahanya. Sokongan dana bagi perusahaan daerah terutama PD Wawo dan PDAM belum perlu dilakukan. Karena selama ini PD Wawo dan PDAM kerap menjadi sumber masalah dalam manajemen pengelolaannya.
Fakta, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPKP RI tahun 2012 bayak ditemukan penyimpangan-penyimpangan dilakukan oleh oknum-oknum petinggi PDAM. Salah satu contoh beberapa waktu terakhir ini sampai kemudian muncul aksi demo oleh karyawannya.
Alasannya terlalu bayaknya karyawan yang direkrut oleh manajemen PDAM sehingga tidak sebanding dengan jumlah karyawan yang dilayani. Akibatnya laba dari usaha PDAM selama ini tidak mampu menutupi biaya operasional dan gaji karyawannya.
Malah harus meminta lagi sokongan anggaran dari Pemerintah, padahal maksud dari adanya Perusahaan Daerah (PD) adalah dalam rangka memberikan sumbangsih Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kalaupun komisi II DPRD mau memajukan perusahaan daerah tidak memberikan anggaran pada perusahaan daerah tanpa adanya kosekuensi untuk maju. Kalau manajemen sudah sehat menurut Maman, kedepannya bukan puluhan juta bila perlu ratusan juta diberikan sokongan dana bagi kemajuan PDAM.
Tidak seperti saat ini, PDAM dan PD Wawo sedang bermasalah dengan kinerja pejabatnya, malah terus diberikan dukungan anggaran, yang malah menurut Maman tambah merusak perusahaan tersebut karena terus diberikan kemudahan.
Kalaupun kemudian teman-teman di komisi dua merupakan wakil rakyat, harusnya bantuan untuk PD Wawo dan PDAM dipending dulu dan lebih dulu anggaran tersebut untuk kebutuhan pembangunan lain yang sangat dibutuhkan langsung oleh rakyat dibawah.(dd)
×
Berita Terbaru Update