Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Cabor Keluhkan Tak Adanya Dana Pembinaan

26 Desember 2012 | Rabu, Desember 26, 2012 WIB Last Updated 2012-12-26T02:24:44Z

Kota Bima, (SM).- Beberapa Cabang Olahraga (cabor) Kota Bima mengeluhkan tidak adanya dana pembinaan selama tahun 2012, diantaranya, cabor pada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Ikatan Karatedo Indonesia (INKAI), Sepakbola dan beberapa cabor yang belum teridentifikasi. Beberapa ketua cabor berharap Komite Olahraga Nasional (KONI) Kota Bima meresponnya, sehingga pengembangan atlet didaerah lebih maksimal.

Seperti disampaikan Ketua Umum Silat Kota Bima, H. Zubair, SKM, M.Kes ditemui di kantornya, Kamis (20/12) mengaku, tahun 2012 sedikitpun anggaran bantuan untuk pembinaan atlet tidak diberikan oleh KONI dengan alasan anggarannya belum dapat direalisasikan. Sementara pembinaan para atlet tidak bisa ditunda karena banyak persiapan untuk kejuaraan yang akan diikuti, baik kejuaraan di tingkat daerah maupun nasional.
Pemerintah dan KONI berharap prestasi atlet dapat maksimal dan dapat meraih penghargaan dan juara dalam setiap kejuaraan, kalau anggaran pembinaan mandek seperti saat ini, menjadi pertayaan Zubaer,  apakah mungkin prestasi atlet Kota Bima diajang kejuaraan dapat maksimal?
Setiap tahunnya memang semua cabor mendapatkan bantuan pembinaan, besarannya Rp 15 juta bagi setiap cabor, untuk tahun 2012 satu senpun bantuan pembinaan yang diberikan oleh KONI sebagai organisasi induk olahraga. Juga yang menjadi masalah dalam setiap pencairan anggaran bantuan pembinaan, kata Zubair, adalah proses yang sangat berbelit-belit di pemerintahan, setiap cabor harus mengajukan proposal ganda, yaitu pada Pemerintah Daerah (pemda) dan KONI.
Selama ini cabor Silat dalam melaksanakan agenda pembinaan anggarannya hanya bersumber dari sumbangan para donator yang besarannya tidak mencukupi dalam melakukan pembinaan atlet. ”Ya kita cari dikit-dikit donator pribadi saja,” pungkas cetus Zubair.
Harusnya kata Zubair, cabor hanya mengajukan proposal bantuan anggaran pada induk organisasi olahraga atau KONI bukan lagi pada pemerintah, persoalannya bila proposal ganda lalu status KONI tidak menjadi independen. Juga disesalkan Zubair tidak adanya anggaran pembinaan membuat persiapan atlet tidak maksimal, apalagi pada bulan ini bakal digelar kejurda di Sumbawa, dengan tidak adanya anggaran pembinaan apa yang diharapkan pada atlet.
Senada disampaikan Ketua Umum INKAI Kota Bima, Nasarudin ditemui terpisah mengaku, dana khusus untuk pembinaan INKAI setiap tahunnya tidak ada sama sekali karena INKAI tidak bisa mengajukan anggaran pembinaan melalui KONI, yang bisa mengajukan anggaran pembinaan untuk karate adalah Federasi Karatedo Indonesia (FORKI).
“Saya tidak tahu apakah FORKI selama ini pernah mengajukan proposal permohohan anggaran untuk pembinaan atau tidak, tetapi yang jelas INKAI tidak pernah menerima anggaran pembinaan seperti itu”, ungkapnya.
Selama dua tahun terakhir menjabat Ketua Umum INKAI Kota Bima, kata Nasarudin, baru sekali pihaknya mengajukan proposal biaya pemberangkatan atlet saat Kerjurda di Mataram tahun lalu. “Mengenai besarnya bantuan saat itu saya tidak ingat”, tandasnya.
Kedepan pihaknya berharap pada pemerintah bisa membantu, pemerintah maupun KONI dapat mengkaji kembali agar masing-masing cabor dapat mengajukan permohonan sendiri bantuan pembinaan dengan tanpa terlebih dahulu melalui FORKI. Karena selama ini, permohonan melalui FORKI disamping prosesnya panjang juga tidak maksimal karena di FORKI tidak ada dana khusus jika sewaktu-waktu cabor Karate mengajukan anggaran untuk biaya apa saja untuk kegiatan atlet. “Intinya INKAI sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan”, tukasnya.
Lanjutnya, olahraga Karate tidak bisa maju di Kota Bima, sebab tanpa adanya bantuan dukungan dana tidak mungkin segala sesuatunya dapat diraih seperti harapan bersama, padahal berdasarkan hasil pendataan pihaknya di Kota Bima cukup banyak memiliki atlet-atlet profesional dan bisa diandalkan, baik di tingkat kota maupun sampai di jenjang nasional.
Ketua Persatuan Sepak Bola Kota Bima (Persekobi), Nandar mengaku hanya mendapatkan anggaran bantuan untuk mengikuti pertandingan divisi III di Mataram sebesar Rp 20 juta. Mengenai dana pembinaan diakui Nandar tidak pernah menerima kucuran dana pembinaan dari KONI.
Ketua Koni Kota Bima, Sudirman DJ, SH kepada media ini membantah keras pihaknya yang enggan memberikan bantuan dana bagi pembinaan cabor. Menurutnya, yang menjadi masalah saat ini adalah keterbatasan anggaran yang dialokasikan Pemkot Bima bagi KONI. Akibatnya KONI sementara hanya memberikan dana pembinaan pada cabor yang dianggap urgen mendapatkannya. Saat ini diakui Dirman, pengurus KONI sedang menunggu respon Pemkot Bima terhadap persoalan minimnya pencairan anggaran. (dd)
×
Berita Terbaru Update