Kota Bima, (SM).- Beberapa
Cabang Olahraga (cabor) Kota Bima mengeluhkan tidak adanya dana pembinaan selama
tahun 2012, diantaranya, cabor pada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI),
Ikatan Karatedo Indonesia (INKAI), Sepakbola dan beberapa cabor yang belum
teridentifikasi. Beberapa ketua cabor berharap Komite Olahraga Nasional (KONI)
Kota Bima meresponnya, sehingga pengembangan atlet didaerah lebih maksimal.
Seperti disampaikan Ketua Umum
Silat Kota Bima, H. Zubair, SKM, M.Kes ditemui di kantornya, Kamis (20/12)
mengaku, tahun 2012 sedikitpun anggaran bantuan untuk pembinaan atlet tidak
diberikan oleh KONI dengan alasan anggarannya belum dapat direalisasikan.
Sementara pembinaan para atlet tidak bisa ditunda karena banyak persiapan untuk
kejuaraan yang akan diikuti, baik kejuaraan di tingkat daerah maupun nasional.
Pemerintah dan KONI berharap
prestasi atlet dapat maksimal dan dapat meraih penghargaan dan juara dalam
setiap kejuaraan, kalau anggaran pembinaan mandek seperti saat ini, menjadi
pertayaan Zubaer, apakah mungkin prestasi atlet Kota Bima diajang
kejuaraan dapat maksimal?
Setiap tahunnya memang semua
cabor mendapatkan bantuan pembinaan, besarannya Rp 15 juta bagi setiap cabor,
untuk tahun 2012 satu senpun bantuan pembinaan yang diberikan oleh KONI sebagai
organisasi induk olahraga. Juga yang menjadi masalah dalam setiap pencairan
anggaran bantuan pembinaan, kata Zubair, adalah proses yang sangat
berbelit-belit di pemerintahan, setiap cabor harus mengajukan proposal ganda,
yaitu pada Pemerintah Daerah (pemda) dan KONI.
Selama ini cabor Silat dalam
melaksanakan agenda pembinaan anggarannya hanya bersumber dari sumbangan para
donator yang besarannya tidak mencukupi dalam melakukan pembinaan atlet. ”Ya
kita cari dikit-dikit donator pribadi saja,” pungkas cetus Zubair.
Harusnya kata Zubair, cabor hanya
mengajukan proposal bantuan anggaran pada induk organisasi olahraga atau KONI
bukan lagi pada pemerintah, persoalannya bila proposal ganda lalu status KONI
tidak menjadi independen. Juga disesalkan Zubair tidak adanya anggaran
pembinaan membuat persiapan atlet tidak maksimal, apalagi pada bulan ini bakal
digelar kejurda di Sumbawa, dengan tidak adanya anggaran pembinaan apa yang
diharapkan pada atlet.
Senada disampaikan Ketua Umum
INKAI Kota Bima, Nasarudin ditemui terpisah mengaku, dana khusus untuk
pembinaan INKAI setiap tahunnya tidak ada sama sekali karena INKAI tidak bisa
mengajukan anggaran pembinaan melalui KONI, yang bisa mengajukan anggaran
pembinaan untuk karate adalah Federasi Karatedo Indonesia (FORKI).
“Saya tidak tahu apakah FORKI
selama ini pernah mengajukan proposal permohohan anggaran untuk pembinaan atau
tidak, tetapi yang jelas INKAI tidak pernah menerima anggaran pembinaan seperti
itu”, ungkapnya.
Selama dua tahun terakhir
menjabat Ketua Umum INKAI Kota Bima, kata Nasarudin, baru sekali pihaknya
mengajukan proposal biaya pemberangkatan atlet saat Kerjurda di Mataram tahun
lalu. “Mengenai besarnya bantuan saat itu saya tidak ingat”, tandasnya.
Kedepan pihaknya berharap pada
pemerintah bisa membantu, pemerintah maupun KONI dapat mengkaji kembali agar
masing-masing cabor dapat mengajukan permohonan sendiri bantuan pembinaan
dengan tanpa terlebih dahulu melalui FORKI. Karena selama ini, permohonan
melalui FORKI disamping prosesnya panjang juga tidak maksimal karena di FORKI
tidak ada dana khusus jika sewaktu-waktu cabor Karate mengajukan anggaran untuk
biaya apa saja untuk kegiatan atlet. “Intinya INKAI sama sekali tidak pernah
mendapatkan bantuan”, tukasnya.
Lanjutnya, olahraga Karate tidak
bisa maju di Kota Bima, sebab tanpa adanya bantuan dukungan dana tidak mungkin
segala sesuatunya dapat diraih seperti harapan bersama, padahal berdasarkan
hasil pendataan pihaknya di Kota Bima cukup banyak memiliki atlet-atlet
profesional dan bisa diandalkan, baik di tingkat kota maupun sampai di jenjang
nasional.
Ketua Persatuan Sepak Bola Kota
Bima (Persekobi), Nandar mengaku hanya mendapatkan anggaran bantuan untuk
mengikuti pertandingan divisi III di Mataram sebesar Rp 20 juta. Mengenai dana
pembinaan diakui Nandar tidak pernah menerima kucuran dana pembinaan dari KONI.
Ketua Koni Kota Bima, Sudirman
DJ, SH kepada media ini membantah keras pihaknya yang enggan memberikan bantuan
dana bagi pembinaan cabor. Menurutnya, yang menjadi masalah saat ini adalah
keterbatasan anggaran yang dialokasikan Pemkot Bima bagi KONI. Akibatnya KONI
sementara hanya memberikan dana pembinaan pada cabor yang dianggap urgen
mendapatkannya. Saat ini diakui Dirman, pengurus KONI sedang menunggu respon
Pemkot Bima terhadap persoalan minimnya pencairan anggaran. (dd)