Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tambora, Pusat Tumbuh Wilayah Utara Bima

16 Februari 2013 | Sabtu, Februari 16, 2013 WIB Last Updated 2013-02-16T04:09:01Z


Bima, (SM).- Langkah strategis yang dicanangkan untuk kawasan Tambora dan sekitarnya pada 2014 mendatang, dipastikan kawasan Tambora menjadi pusat pertumbuhan wilayah di lingkar utara Kabupaten Bima. Soal pengembagan kawasan Tambora, sejak tahun 2006 Pemkab Bima telah sangat proaktif untuk menjadikan lereng utara Tambora sebagai pusat pertumbuhan wilayah di Kabupaten Bima dan sekitarnya.

Hal tersebut mengemuka saat Rapat Kelompok Kerja (Pokja) KTM Tambora, Kamis lalu di aula kantor Bupati Bima, bersama nara sumber dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi berikut Kementerian ESDM, yang dipimpin langsung Wakil Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H.M.Nur, M.Pd.
Di hadapan 50 peserta raker, Wabub menjelaskan, keberadaan KTM Tambora diharapkan dapat merekonstruksi kembali wilayah Tambora menjadi Pusat kegiatan ekonomi seperti sebelum meletusnya gunung Tambora sekitar dua abad yang lalu. Bentuk perhatian tersebut antara lain yaitu pembangunan jalan lintas Tambora dari arah Piong – Labuhan Kananga sepanjang kurang lebih 50 km dengan dana tahun 2016 sebesar Rp.8 milyar, menciptakan permukiman Transmigrasi di lereng Tambora sebanyak 6 permukiman dan 1 calon permukiman.
Wabup memaparkan, untuk Permukiman Transmigrasi, ditargetkan pada tahun 2013 dapat dituntaskan pembangunan SP. 6 (375 KK), pada tahun 2014/2015 dapat dibuka SP. 7 (250 KK), pada tahun 2016/2017 dapat dibuka SP. 8 (± 200 KK). Untuk mendukung keberadaan KTM dalam tahun 2013/2014 Pemerintah Daerah berharap adanya program perluasan jaringan tenaga listrik melalui Kementerian ESDM RI, perluasan jaringan telekomunikasi baik kabel maupun seluler, menggerakkan usaha pariwisata vulkanologi di kawasan kawasan Tambora menjadi satu rangkaian wisata mulai dari Bali – Lombok – Pulau Moyo – Tambora – Pulau Komodo.
Sementara itu, DR. Ir. Chamidun Daim, MMA dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI menekankan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan KTM Tambora, diantaranya dari sisi pengembangan usaha perlu diberdayakan berbagai jenis usaha yang sesuai dengan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang ada di KTM Tambora.
Lanjutnya, kelembagaan-kelembagaan atau badan pengelola untuk menunjang usaha perlu ditingkatkan, akses jalan untuk menunjang usaha masyarakat perlu diperhatikan. Terakhir menurut Chamidun, pengembangan energi baru seperti energi listrik dan peningkatan potensi yang ada perlu dicarikan solusinya dengan Kementrian ESDM.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima Drs. Ishaka dalam laporannya mengatakan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai leading sector dalam pembangunan KTM Tambora akan terus semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Lanjutnya, KTM Tambora mencapai 22.745 Ha dengan jumlah penduduk 23.465 jiwa. Infrastruktur yang sudah terbangun, antara lain kantor, jalan dan jembatan serta saluran drainase, sarana perdagangan seperti pasar, jalan sekunder untuk pemukiman warga. Sedangkan kondisi jalan 40 persen dalam kondisi baik, 50 persen dalam kondisi rusak ringan dan 10 persen rusak berat.
Rapat dilanjutkan paparan materi dari para nara sumber. Materi paparan meliputi, konteks pengembangan usaha oleh Titi Wahyuni, M.Si. Kata dia, penyediaan bahan baku harus ada komitmen dari Pemerintah Daerah. Selain itu, harus ada sinergi antara Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian untuk memasimalkan pembanguan di KTM Tambora. (ris)
×
Berita Terbaru Update