Add caption |
Bima, (SM).- Tambatan Perahu
yang berlokasi di Dusun Sido Desa Sarae Ruma dan Desa Karampi Kecamatan
Langgudu dipastikan akan mulai difungsikan pada bulan Februari mendatang.
Demikian dikatakan Zunaidin, S.Sos.,MM Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Bima saat meninjau pengerjaan fisik tambatan perahu di
Desa Sarae Ruma dan Karampi, Ahad (19/01).
Kasubag
Program dan Pelaporan Dishubkominfo Kabupaten Bima, Arief Rachman S.Sos kepada
Suara Mandiri, Ahad malam mengatakan, berfungsinya dua tambatan perahu ini
berdampak pada perkembangan ekonomi dan secara langsung mempengaruuhi
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Insya
allah, dua tambatan perahu ini memiliki manfaat secara ekonomi bagi masyarakat
desa Sido dan Karampi," kata Arief mengutip pernyataan Kepala Dinas
(Kadis).
Menurutnya,
tambatan perahu yang pada mulanya diperuntukkan bagi penunjang akses
transportasi, utamanya para pedangang yang datang dari luar Desa Sarae Ruma dan
Karampi untuk berjualan, termasuk para nelayan yang akan menjual hasil
tangkapan ikan mereka, kini lebih berkembang dengan masuknya kapal-kapal
pedagang dan nelayan yang memiliki kapasitas di atas 10 ton untuk melakukan
bongkar muat barang di tambatan Perahu tersebut.
"Tentunya,
berkembangnya fungsi tambatan perahu tersebut, memberi nilai tambah tersendiri
bagi masyarakat Desa Sarae Ruma dan Karampi," yakinnya.
Kata
Arief, pembangunan tambatan perahu di Dusun Sido menelan anggaran sebesar Rp.
329.969.000,- yang kini realisasi anggarannya sudah mencapai Rp. 181.482.950,-
dengan realisasi fisik hampir mencapai 80 persen. Sedangkan, pembangunan
tambatan perahu di Desa Karampi menelan anggaran sebesar Rp. 1.024.379.000,-
yang kini realisasi anggarannya baru sebesar Rp. 204.875.800,-.
Lanjut
Arief, Pak Kadis mengakui bahwa memang ada keterlambatan penyelesaian
pembangunan dua tambatan perahu ini. Keterlambatan ini menurutnya lebih
diakibatkan karena mulai pengerjaan proyek baru pada bulan Oktober 2013.
Di
samping karena lambatnya memuali pengerjaan, mobilisasi alat berat sangat sulit
dilakukan oleh kontraktor diakibatkan letak geografis yang sulit dijangkau.
"Bayangkan saja, mobilisasi alat berat ke
Dusun Sido Sarae Ruma dari Desa Karampi butuh waktu kurang lebih 14 hari
lamanya. Itu, belum termasuk harus membuka jalur jalan untuk dilalui alat
berat," katanya.
Belum
itu saja hambatan di lapangan cerita Zunaidin, faktor cuaca yang cukup ekstrim
juga sangat mempengaruhi kerja. “Kalau cuaca sedang ombak besar pekerja gak
bisa ngapa - ngapain," cetusnya.
Namun,
Pak Kadis tetap yakin bahwa pengerjaan proyek pembagunan tambatan perahu di
Desa Sarae Ruma dan Di Desa Karampi akan selesai dalam masa kerja addendum
selama 50 hari kalender kerja.
"Insya
Allah, dalam kurun waktu addendum pengerjaan akan selesai dilaksanakan.
Apalagi, sampai saat ini fisik proyek di Desa Sarae Ruma sudah hampir 80 persen
dan fisik di Desa Karampi sudah capai 65 persen. Jadi, akhir Februari dua tambatan
perahu sudah bisa difungsikan," tandas Arief. (10.05)