Bima, (SM).- Salah seorang guru di SMA Kae Kecamatan Woha, Muntasir S.Pd
masuk nominasi 10 besar pada ajang lomba penulisan cerita rakyat NTB. Muntasir
merupakan satu-satunya guru se pulau Sumbawa yang berhasil masuk nominasi pada
lomba yang berlangsung di Kantor Bappeda Povinsi NTB beberapa waktu lalu. Ia
mengangkat cerita rakyat Sanggar dengan judul Dae La Minga.
Dalam bukunya tersebut, Muntasir
mengangkat cerita kerajaan Kore yang memiliki putri permaisuri yang cantik
bernama Dae La Minga. Selain menceritakan kerajaan tersebut, ia juga mencoba
untuk mempromosikan Gunung Tambora. Pasalnya diakhir cerita tersebut, Dae La
Minga dibuang oleh kerajaan ke kawah gunung Tambora.
Muntasir yang ditemui di SMA Kae
mengungkapkan, judul yang ia angkat itu diakui sangat menyentuh langsung ke
hati masyarakat. Kendati menjadi satu-satunya guru di Pulau Sumbawa yang lolos,
tak langsung membuatnya berbangga hati. “Alhamdulillah saya masuk nominasi pada
lomba itu dan jadi satu-satunya guru di pulau Sumbawa yang berhasil lolos untuk
tingkat provinsi. Namun masih banyak yang akan saya perbaiki untuk kesempurnaan
cerita tersebut,” ujarnya.
Dikatakannya, hasil yang ia peroleh
tersebut tidak terlepas dari peranan sekolah setempat yang terus mendukungnya.
Dia berjanji akan terus menggali cerita rakyat di NTB yang masih tersebunyi
untuk dipublikasikan. “Saat ini saya masih cari daerah-daerah pelosok yang
memiliki cerita rakyat yang bisa dipublikasikan,” kata mantan Kepla Desa Samili
ini.
Menurut dia, masih banyak cerita
rakyat khususnya di Kabupaten Bima untuk dibuatkan dalam sebuah buku. Guna
mengupas semua cerita itu, kata dia, tentu membutukan pendekatan kepada
masyarakat. “Saya akan coba mengupas semua cerita rakayat yang masih
tersembunyi ini dengan melakukan pendekatan terlebih dahulu ke masyarakat,”
tandasnya.
Sementara itu pimpinan Yayasan SMA
Kae Drs H.Muhaimin mengapresiasi kemampuan salah seorang guru tersebut.
Dikatakannya, peningkatan mutu guru di sekolah itu tidak percuma. “Tidak hanya
siswa yang cerdas, tetapi juga guru. Prestasi ini harus kita pertahankan,
bahkan terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Diakui, pihaknya sering menggelar
kegiatan workshop untuk para guru, guna meningkatkan kemampuan guru setempat.
“Dari kegiatan workshop itu, diharapkan agar guru bisa berkreatif dan
inovatif,” pungkasnya. (dre)