Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

KOLOM: Guru SMA Kae Masuk 10 Besar Lomba Cerita Rakyat

01 November 2013 | Jumat, November 01, 2013 WIB Last Updated 2013-10-31T16:25:44Z


Bima, (SM).- Salah seorang guru di SMA Kae Kecamatan Woha, Muntasir S.Pd masuk nominasi 10 besar pada ajang lomba penulisan cerita rakyat NTB. Muntasir merupakan satu-satunya guru se pulau Sumbawa yang berhasil masuk nominasi pada lomba yang berlangsung di Kantor Bappeda Povinsi NTB beberapa waktu lalu. Ia mengangkat cerita rakyat Sanggar dengan judul Dae La Minga.

Dalam bukunya tersebut, Muntasir mengangkat cerita kerajaan Kore yang memiliki putri permaisuri yang cantik bernama Dae La Minga. Selain menceritakan kerajaan tersebut, ia juga mencoba untuk mempromosikan Gunung Tambora. Pasalnya diakhir cerita tersebut, Dae La Minga dibuang oleh kerajaan ke kawah gunung Tambora.
Muntasir yang ditemui di SMA Kae mengungkapkan, judul yang ia angkat itu diakui sangat menyentuh langsung ke hati masyarakat. Kendati menjadi satu-satunya guru di Pulau Sumbawa yang lolos, tak langsung membuatnya berbangga hati. “Alhamdulillah saya masuk nominasi pada lomba itu dan jadi satu-satunya guru di pulau Sumbawa yang berhasil lolos untuk tingkat provinsi. Namun masih banyak yang akan saya perbaiki untuk kesempurnaan cerita tersebut,” ujarnya.
Dikatakannya, hasil yang ia peroleh tersebut tidak terlepas dari peranan sekolah setempat yang terus mendukungnya. Dia berjanji akan terus menggali cerita rakyat di NTB yang masih tersebunyi untuk dipublikasikan. “Saat ini saya masih cari daerah-daerah pelosok yang memiliki cerita rakyat yang bisa dipublikasikan,” kata mantan Kepla Desa Samili ini.
Menurut dia, masih banyak cerita rakyat khususnya di Kabupaten Bima untuk dibuatkan dalam sebuah buku. Guna mengupas semua cerita itu, kata dia, tentu membutukan pendekatan kepada masyarakat. “Saya akan coba mengupas semua cerita rakayat yang masih tersembunyi ini dengan melakukan pendekatan terlebih dahulu ke masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu pimpinan Yayasan SMA Kae Drs H.Muhaimin mengapresiasi kemampuan salah seorang guru tersebut. Dikatakannya, peningkatan mutu guru di sekolah itu tidak percuma. “Tidak hanya siswa yang cerdas, tetapi juga guru. Prestasi ini harus kita pertahankan, bahkan terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Diakui, pihaknya sering menggelar kegiatan workshop untuk para guru, guna meningkatkan kemampuan guru setempat. “Dari kegiatan workshop itu, diharapkan agar guru bisa berkreatif dan inovatif,” pungkasnya. (dre)
×
Berita Terbaru Update