Bima, (SM).- Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, terus mengembangkan sayap
melalui program-program membangun yang bersentuhan langsung dengan kepentingan
masyarakat. Saat ini, sekolah tinggi setempat mencetus Program
Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan secara kontinyu selama tiga tahun.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
STKIP Bima, Drs. Nasution M.Pd menjelaskan, dari program pengabdian masyarakat
tersebut pihaknya telah mensinergikan program studi (Prodi) di STKIP Bima
dengan tren perkembangan di lingkungan masyarakat saat ini. Kata dosen senior
tersebut, untuk Prodi Bimbingan Konseling (BK) akan mengembangkan program wajib
belajar dan pendidikan dasar, Prodi Biologi mencetuskan program tepat guna,
Prodi Ekonomi mendisain program ekonomi mikro, Prodi Matematika yakni
pemberantasan buta aksara dan Prodi Sosiologi memprogramkan pembangunan social
kemasyarakatan.
Nasution menjelaskan, terobosan baru yang dikembangkan
pihaknya tersebut merupakan upaya meningkatkan kapasitas mahasiswa sekaligus
menyelaraskan kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
“Pengembangan program ini sebagai wujud implementasi dan partisipasi STKIP Bima
dalam mewujudkan pembangunan daerah. Jika selama ini hanya alumni yang
berperan, dalam program ini adalah mahasiswa aktif yang mengaplikasikan ilmunya
di tengah masyarakat,” urai Nasution.
Menurut Nasution, arah program tersebut yakni membangun sinergitas
dengan program pemerintah dari potensi keilmuan yang ada di STKIP Bima. Program
itu akan berlangsung secara berkesinambungan yang pada tahap pertama ini akan
dilaksanakan selama tiga tahun pada desa binaan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah Kota
dan Kabupaten Bima serta Kabupaten Dompu. “Memorandum of Understanding-nya
sudah kami siapkan dan kami akan langsung eksen pada bulan ini,” terangnya.
Penandatangan naskah kerjasama antara pemerintah dengan
STKIP Bima tersebut, dilakukan pada saat pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di wilayah Kota, Kabupaten Bima serta Kabupaten Dompu. “Langkah awal,
kami sudah bersinergi dengan pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya nara sumber dari pemerintah kabupaten dan kota Bima yang telah memberikan materi pada
kegiatan pembekalan mahasiswa KKN STKIP Bima,” paparnya.
Menyoal dukungan dana, pihaknya telah melakukan loby-loby
dengan Pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
(Dirjen Dikti) yang memberikan sinyal bahwa akan mengucurkan anggaran untuk
menunjang kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dimaksud. “Bahkan nanti
aka nada sharing dana dengan pemerintah daerah untuk menunjang kegiatan ini.
Pastinya, kementerian sudah siapkan dana untuk STKIP Bima. Program kami ini
semata membantu pemerintah,” jelas Nas.
Latar belakang munculnya program tersebut, jelasnya,
sebagai upaya menjawab aspirasi masyarakat yang menginginkan aplikasi rill dari
program yang dilaksanakan oleh pemerintah pun stekholder pendukung lainnya.
Wujudnya, dengan mengerahkan langsung tenaga-tenaga trampil di lapangan. “Saya
yakin, selama tiga tahun kedepan akan dipetik hasilnya. Karena program yang
kami laksanakan ini tidak muluk tapi realis,” tandasnya.
Selain itu, tambahnya, dicetusnya program dimaksud sebagai
upaya mewujudkan misi LPPM STKIP Bima yakni mendorong terciptanya inovasi baru
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi melalui LPM, guna
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. “”Jadi kami tidak ingin sekedar
memajang misi yang kami usung. Merealisasikan misi tersebut meupakan tekad kami
dalam berkontribusi kepada bangsa dan daerah,” tandasnya. (joe)