Bima, (SM).- Baru pertama kali terjadi sekolah negeri tidak menerima pencairan dana
Biaya Operasional Sekolah (BOS), seperti yang dialami SDN 1 Tente Kecamatan
Woha bahwa triwulan pertama 2013 tidak
yang dikucurkan dananya.
Manajer
BOS Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Amiruddin, yang dihubungi mengakui bahwa SDN 1
Tente tidak menerima pencairan dana BOS untuk triwulan pertama tahun 2013. “Memang
mereka tidak terima BOS triwulan ini,” ucapnya.
Mantan
Kepala SMPN 3 Woha itu menjelaskan, sekolah setempat tidak menerima dana BOS
lantaran ada kesalahan terhadap proses entri Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di
Dinas Dikpora Provinsi NTB dari usulan sekolah setempat.
“Sejak
pertama saya dilantik jadi manajer BOS informasi itu sudah saya dengar kemudian
saya cek pada Dinas Dikpora Provinsi untuk membenarkannya dan memang terjadi
demikian. usat pun tidak ada data sekolah itu,” ucapnya.
Ia
menceritakan, sekolah setempat telah mengirim Dapodik pada bulan Oktober 2012
lalu pada Dinas Dikpora Provinsi NTB melalui Dinas Dikpora Kabupaten Bima
kemudian diproses entri data sehingga diajukan ke Pemerintah Pusat.
Data
tersebut, lanjutnya, kemudian diproses ulang namun akhirnya tidak muncul-muncul
nama SDN 1 Tente, tetapi justru nama sekolah yang keluar adalah SDN Inpres 1
Tente. “Sementara di Woha tidak ada nama SDN Inpres 1 Tente,” tuturnya.
Buntut
dari kesalahan entri data tersebut, sekolah setempat tidak menerima pencairan
dana BOS triwulan pertama tahun 2013. “Ini yang menjadi persoalan, tetapi kita
sudah komunikasikan dan sudah ada solusi,” katanya.
Hasil
konsultasi antara pihaknya dengan Pemerintah Provinsi memberikan jaminan bahwa
sekolah setempat tetap akan menerima pencairan BOS triwulan pertama yang
dibayarkan secara rapelan pada pencairan triwulan kedua pada bulan April nanti.
Selain
ada yang tidak menerima sama sekali, juga ada sekolah yang mengalami kekurangan
jumlah siswa dan kelebihan jumlah siswa penerima dana BOS. Bagi sekolah yang
kelebihan jumlah siswa, nantinya akan dikembalikan pada kas negara.
Bagi
sekolah yang mengalami kekurangan jumlah siswa penerima BOS, kedepan akan
diupayakan untuk ditambah lagi sesuai dengan jumlah siswa yang sebenarnya.
“Kekurangan dan kelebihan nama siswa ini lumrah terjadi,” terangnya. (ima)