Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jaharuddin PKNU Pindah Partai Golkar?

07 Maret 2013 | Kamis, Maret 07, 2013 WIB Last Updated 2013-03-07T01:46:22Z

Dompu, (SM).- Satu – persatu anggota DPRD Dompu yang pindah partai mulai terkuak. Sebelumnya Jauhar Arifin anggota dewan dari partai politik (Parpol) BARNAS yang disorot karena pindah ke partai PKB.
Kini giliran Jaharuddin anggota dewan dari PKNU yang dikabarkan telah pindah ke Parpol Golkar. Keberadaan Jaharuddin di Golkar terungkap setelah muncul pernyataan Ketua DPC PKB Dompu M.Amin S.Pd pada media ini edisi Sabtu lalu.

Sekretaris Golkar, Sunandar SE, yang ditemui  Senin (4/3) membenarkan bahwa Jaharuddin sudah resmi pindah ke Parpol Golkar. “Jaharuddin sudah masuk ke partai Golkar,” katanya.
Saat melamar di partai yang berlambang pohon beringin itu, Jaharuddin menyertakan dengan surat pengunduran diri dari anggota Parpol PKNU karena partainya tak lolos dalam peserta Pemilu 2014 mendatang. “Kami terima di Golkar karena dia sudah mengundurkan diri di PKNU tertanggal 10 Februari 2013 dan surat pengunduran dirinya dipegang oleh ketua DPD II Golkar Drs.Syafrin AM, M.Ap,” tegasnya.
Malah,  Jaharuddin  saat ini diangkat sebagai Sekretaris Komesaris (PK) Kecamatan Pajo yang ditetapkan  pada Muscam pada 17 Februari lalu di Kecamatan Pajo. ‘’Disamping itu kami sudah menerbitkan kartu anggota (KTA) Jaharuddin sebagai anggota partai Golkar,“ “jelasnya.
Karena demikian, Sunandar menyarankan agar Jaharuddin menarik diri dari anggota DPRD Dompu utusan PKNU dan konsen ke Golkar.  Sikap ini bagian dari etika berpolitik dan menghormati tata tertib (Tatib) DPRD yang tidak memperbolehkan anggota dewan pindah Parpol. “Kalau sudah masuk Golkar, dia tak berhak lagi mewakili PKNU di DPRD. Ini etika politik yang harus dijunjung tinggi,” tandasnya.
Katanya, jika Jaharuddin masih duduk di kursi dewan utusan PKNU. Tidak menutup kemungkinan masyarakat akan melaporkan tindakannya ke  aparat penegak hukum karena  dia masih menerima gazi dan fasilitas dewan yang bukan lagi menjadi haknya. “Sekarang pilih, apakah tetap terima gazi buta atau dilaporkan oleh masyarakat ke Kejaksaan,” ancamnya.
Sunandar kembali menegaskan, Golkar merupakan partai besar yang tidak menginginkan anggota partainya bersikap tidak konsisten. Akan tetapi, Parpol tersebut selalu berprinsip pada mekanisme partai. ‘’Golkar tidak mengenal abu- abu. Harus tunjukan hitam dan putihnya,” cetusnya.
Lebih jauh, Bada Kehormatan (BK) DPRD segera mengambil sikap konkret terkait keberadaan anggota dewan yang pindah partai. Sebab tindakan itu bertentangan dengan kode etik dewan. Apalagi   dalam amanat undang – undang salah satu syarat pergantian antara waktu (PAW) anggota dewan karena pindah partai.
Sementara anggota DPRD Dompu utusan PKNU Jaharuddin membenarkan dirinya sudah pindah partai  dari PKNU ke Golkar dan menduduki jabatan sekretaris PK Pajo. “Saya juga mengundurkan diri dari PKNU,” katanya.
Menyinggung soal saran Sekretaris Golkar agar dirinya mengundurkan diri dari anggota dewan, dia nampak gagu menjawab pertanyaan wartawan. ‘’Gimana bisa pengunduran diri, kan gubernur urusannya,’’katanya seraya menolak memberikan pernyataan lebih jauh. (dym)

×
Berita Terbaru Update