Kota Bima, (SM).- Siapa pelaku penembakan Endi
(30) warga Kelurahan Penaraga saat bentrokan terjadi sampai saat ini tidak
jelas. Polisipun membantah mengeluarkan tembakan saat kejadian. Untuk itu
Kapolres Bima Kota AKBP. Kumbul
KS, S.Ik mengaku segera meminta
pihak Rumah Sakit (RS) melakukan pemeriksaan.
Seperti dilansir SM sebelumnya, akibat bentrokan yang
terjadi antara warga Kelurahan Penaraga dan Penatoi Ahad (3/2) pukul 00.30
wita, dari tiga korban warga Kelurahan Penaraga adalah Endi. Saat dilarikan ke ruang
IGD RSUD Bima korban mengalami luka tembak di bagian tangan kanan. Apakah oleh
peluru atau panah masih simpang siur.
Kumbul yang dikonfirmasi di ruangan Sat Reskrim Gunung Dua,
Senin (4/2) mengaku belum dapat memastikan apakah luka yang dialami korban
akibat timah atau akibat lainnya, karena sampai saat ini belum ada laporan
hasil pemeriksaan terhadap luka korban.
Untuk itu, pihaknya kata Kumbul segera berkoodinasi dengan
RSUD Bima untuk melakukan pemeriksaan terhadap luka korban guna memastikan
akibat dari luka tersebut, apakah memang ditembak atau sebaliknya. Lanjut
Kumbul, saat di lokasi bentrokan sepengetahuannya polisi tidak pernah
mengeluarkan tembakan sehingga tidak mungkin polisi melakukannya.
Saat membubarkan warga yang bentrok, digunakan gas air mata
bukan dengan senjata api, itupun dilakukan hanya sekali karena warga saat
ditembaki dengan gas air mata langsung membubarkan diri. (dd)