Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Partai Golkar Usung Ferra atau Subhan?

27 Maret 2012 | Selasa, Maret 27, 2012 WIB Last Updated 2012-03-27T15:22:42Z

Kota Bima,(SM).-  Meski pencalonan Walikota Bima periode 2013-2018 masih menyisahkan proses dan meknisme yang diatur dan diregulasikan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bima, namun warna warni demokratisasi prosesi Pemiluka yang akan dihelat 13 Mei 2013 mendatang, sudah mulai dibicarakan publik.

Begitupun adanya dipartai berlambang pohon beringin dengan warna khas kuning yakni Partai Golkar. Isu yang berkembang dan menjadi atensi menarik sejumlah warga membicarakan prosesi dimaksud wabil khusus siapa yang layak mengendarai mesin Golkar pun begitu hangat akhir-akhir ini.
Meski banyak kader partai itu yang berkeinginan menjadi calon yang diantar partai yang memiliki sedikitnya empat wakilnya di DPRD Kota Bima, ada dua nama kader yang begitu didengunkan bakal berpotensi kuat menjadi calon yang diusung partai Golkar, seperti yang terpantau koran ini. Sebut saja Ketua DPRD Kota Bima sekaligus Ketua DPC Partai Golkar Kota Bima, Hj Ferra Amelia SE dan Mantan Ketua DPRD Periode lalu sekaligus anggota DPRD Kota Bima, Subhan H M Nur SH.
Menanggapi riak yang berkembang dimasyarakat wabil khusus kader Golkar, salah seorang anggota DPRD Kota Bima dari Fraksi Golkar, Alfian Indra Wirawan pada sejumlah wartawan, semuanya diserahkan pada mekanisme partai dan keputusan resmi dari DPP Golkar. Artinya kata dia, siapapun kader partai yang ditentukan oleh pusat, sesuai hasil survey yang menjadi landasan dan mekanisme penjaringan calon Walikota atau kepala daerah, mesti seluruh kader mematuhi dan memperjuangkan secara bersama, tanpa merasa suka atau tidak suka. “Tidak menjadi maslah Ferra atau Subhan. Yang penting berdasar mekanisme yang diatur dan menjadi keputusan pusat (DPP Golkar), “ujarnya diplomatis.
Memang hanya dua nama (kader partai ) itu saja yang sangat layak untuk dijadikan calon kuat partai Golkar. Calon atau kader lain dari partainya, dipastikannya, belum layak untuk dijadikan figur yang akan mempimpin Kota Bima periode Pemilukada 2013-2018. “Untuk calon lain agar bersabar dan banyak berbuat dulu untuk partai, “sentilnya.
Senada dengan Alfian, anggota DPRD Kota Bima dari Fraksi Golkar lain, Tamsil SE pun, menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme dan proses penjaringan bakal calon yang ditentukan DPP. Soal akan memakai survei independen atau lembaga survey lainnya, tergantung sungguh keputusan DPP Golkar. “Kami siap mengikuti aturan dan mekanisme tersebut. Dan siap pula mendukung siapapun (kader maupun non kader) yang diputuskan DPP melalui survey tentunya, “jelasnya.
Pastinya, Golkar berkomitmen sesuai hasil Rakor DPP, akan mengusung calon kepala daerah di nusantara ini, yang diinginkan masyarakat sesuai hasil survey. Karena pada dasarnya Golkar meniatkan seluruh kepala daerah lahir dari calon Golkar.
Subhan HM Nur pada sejumlah wartawanpun berkomentar tidak beda dengan kader golkar sebelumnya. Sepenuhnya menyerahkan pada mekanisme partai. Meski dirinya enggan berandai-andai, jika terlempar dari penjaringan partai Golkar, akan berkiblat pada partai lain atau calaon perseorangan (independen), seperti yang tersurat pada ketentuan KPU, tersirat pula hasrat untuk tetap mencalonkan diri.  (SM.08)
×
Berita Terbaru Update