Kota Bima,(SM).- Meski pencalonan Walikota Bima periode 2013-2018 masih
menyisahkan proses dan meknisme yang diatur dan diregulasikan oleh Komisi
Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bima, namun warna warni demokratisasi prosesi
Pemiluka yang akan dihelat 13 Mei 2013 mendatang, sudah mulai dibicarakan
publik.
Begitupun adanya dipartai berlambang
pohon beringin dengan warna khas kuning yakni Partai Golkar. Isu yang
berkembang dan menjadi atensi menarik sejumlah warga membicarakan prosesi
dimaksud wabil khusus siapa yang layak mengendarai mesin Golkar pun begitu
hangat akhir-akhir ini.
Meski banyak kader partai itu yang
berkeinginan menjadi calon yang diantar partai yang memiliki sedikitnya empat
wakilnya di DPRD Kota Bima, ada dua nama kader yang begitu didengunkan bakal
berpotensi kuat menjadi calon yang diusung partai Golkar, seperti yang
terpantau koran ini. Sebut saja Ketua DPRD Kota Bima sekaligus Ketua DPC Partai
Golkar Kota Bima, Hj Ferra Amelia SE dan Mantan Ketua DPRD Periode lalu
sekaligus anggota DPRD Kota Bima, Subhan H M Nur SH.
Menanggapi riak yang berkembang
dimasyarakat wabil khusus kader Golkar, salah seorang anggota DPRD Kota Bima
dari Fraksi Golkar, Alfian Indra Wirawan pada sejumlah wartawan, semuanya
diserahkan pada mekanisme partai dan keputusan resmi dari DPP Golkar. Artinya
kata dia, siapapun kader partai yang ditentukan oleh pusat, sesuai hasil survey
yang menjadi landasan dan mekanisme penjaringan calon Walikota atau kepala
daerah, mesti seluruh kader mematuhi dan memperjuangkan secara bersama, tanpa
merasa suka atau tidak suka. “Tidak menjadi maslah Ferra atau Subhan. Yang
penting berdasar mekanisme yang diatur dan menjadi keputusan pusat (DPP
Golkar), “ujarnya diplomatis.
Memang hanya dua nama (kader partai
) itu saja yang sangat layak untuk dijadikan calon kuat partai Golkar. Calon
atau kader lain dari partainya, dipastikannya, belum layak untuk dijadikan
figur yang akan mempimpin Kota Bima periode Pemilukada 2013-2018. “Untuk calon
lain agar bersabar dan banyak berbuat dulu untuk partai, “sentilnya.
Senada dengan Alfian, anggota DPRD
Kota Bima dari Fraksi Golkar lain, Tamsil SE pun, menyerahkan sepenuhnya pada
mekanisme dan proses penjaringan bakal calon yang ditentukan DPP. Soal akan
memakai survei independen atau lembaga survey lainnya, tergantung sungguh
keputusan DPP Golkar. “Kami siap mengikuti aturan dan mekanisme tersebut. Dan
siap pula mendukung siapapun (kader maupun non kader) yang diputuskan DPP
melalui survey tentunya, “jelasnya.
Pastinya, Golkar berkomitmen sesuai
hasil Rakor DPP, akan mengusung calon kepala daerah di nusantara ini, yang
diinginkan masyarakat sesuai hasil survey. Karena pada dasarnya Golkar
meniatkan seluruh kepala daerah lahir dari calon Golkar.
Subhan HM Nur pada sejumlah
wartawanpun berkomentar tidak beda dengan kader golkar sebelumnya. Sepenuhnya
menyerahkan pada mekanisme partai. Meski dirinya enggan berandai-andai, jika terlempar
dari penjaringan partai Golkar, akan berkiblat pada partai lain atau calaon
perseorangan (independen), seperti yang tersurat pada ketentuan KPU, tersirat
pula hasrat untuk tetap mencalonkan diri. (SM.08)