Dompu, (SM).- Harga gabah petani terus merosot
dalam beberapa hari terakhir. Banyangkan saja, dari Rp360 ribu per kwintal
turun menjadi Rp280 ribu per kwintal. Harga gabah tahun ini jauh lebih rendah
dari sebelumnya yang mencapai Rp 350 ribu – 400 ribu per kwintal.
Merosotnya
harga gabah membuat para petani khususnya di Kabupaten Dompu mengeluh.
Diantaranya Itam Mushlis (39) petani asal Desa Kareke. Ia menjerit lantaran
terus menurunnya harga gabah saat ini.
Menurutnya,
kondisi harga gabah saat ini tak sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan saat
menanam hingga masa penen. “Pupuk dan obat – obatan mahal. Belum lagi biaya
penggarapan sudah naik sampai 30 persen. Sementara harga gabah menurun sampai
280 ribu per kwintal,” tandasnya.
Petani di
So Jero ini mengaku tak bisa berbuat apa – apa terkait anjloknya harga gabah.
Dirinya hanya seorang petani gurem yang mengandalkan uang dari penjualan gabah
untuk membiayai masa tanam berikutnya. “Kalau tidak menjual gabah segera, kami
harus dapat uang dari mana untuk biaya tanam berikutnya,” terangnya.
Keluhan
senada juga diutarakan M.Yasin petani setempat. Dia menginginkan adanya
peran pemerintah untuk mencari solusi ditengah kemelut yang dihadapi para
petani atas menurunnya harga gabah. “Mestinya pemerintah turun tangan guna
mencari solusi. Minimal mendatangkan investor yang membeli padi dengan harga
yang pantas. Soalnya para pembeli saat ini kebanyakan dari pengecer,” tegasnya.
Sementara
Kepala Dinas Koperindagtamben melalui Kabid Perdagangan, Iskandar S.Sos
mengatakan, ia baru menerima informasi terkiat merosotnya harga gabah
melalui wartawan Koran ini.
Atas
informasi itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dolog yang biasa
membeli gabah dan Kabid Ekonomi Pembangunan (Ekbang) untuk mencari alternativ
lain untuk menstabilkan harga, sehingga petani tidak dirugikan. “Selama ini
kalau harga gabah merosot, Dolog biasanya turun membeli gabah karena ada
talangan,” katanya.
Namun ia
tak dapat memastikan tahun ini tersedia dana untuk menalangi harga gabah atau
tidak. “Makanya kita akan koordinasikan dulu masalah ini. Kami tidak bisa
mengambil kebijakan untuk mengintervensi harga pasar. Paling tidak upaya yang
kami lakukan adalah menyampaikan informasi harga pasar,” terangnya.
Dirinya
tak memungkiri, kendati harga gabah terus merosot, tidak mempengaruhi harga
beras di perjual belikan di pasaran. Pasalnya harga beras IR saja mencapai
Rp7500/kg. Sedangkan beras super lebih tinggi dari itu. Kuat dugaan terjadi
permainan harga gabah di tingkat pengecer. (dym)