Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Harga Gabah Terus Merosot, Petani Mengeluh

01 Maret 2013 | Jumat, Maret 01, 2013 WIB Last Updated 2013-02-28T17:30:02Z


Dompu, (SM).- Harga gabah petani terus merosot dalam beberapa hari terakhir. Banyangkan saja, dari Rp360 ribu per kwintal turun menjadi Rp280 ribu per kwintal. Harga gabah tahun ini jauh lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai Rp 350 ribu – 400 ribu per kwintal.

Merosotnya harga gabah membuat para petani khususnya di Kabupaten Dompu mengeluh. Diantaranya Itam Mushlis (39) petani asal Desa Kareke. Ia menjerit lantaran terus menurunnya harga gabah saat ini.
Menurutnya, kondisi harga gabah saat ini tak sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan saat menanam hingga masa penen. “Pupuk dan obat – obatan mahal. Belum lagi biaya penggarapan sudah naik sampai 30 persen. Sementara harga gabah menurun sampai 280 ribu per kwintal,” tandasnya.
Petani di So Jero ini mengaku tak bisa berbuat apa – apa terkait anjloknya harga gabah. Dirinya hanya seorang petani gurem yang mengandalkan uang dari penjualan gabah untuk membiayai masa tanam berikutnya. “Kalau tidak menjual gabah segera, kami harus dapat uang dari mana untuk biaya tanam berikutnya,” terangnya.
Keluhan senada juga diutarakan M.Yasin petani setempat. Dia menginginkan adanya peran pemerintah untuk mencari solusi ditengah kemelut yang dihadapi para petani atas menurunnya harga gabah. “Mestinya pemerintah turun tangan guna mencari solusi. Minimal mendatangkan investor yang membeli padi dengan harga yang pantas. Soalnya para pembeli saat ini kebanyakan dari pengecer,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Koperindagtamben melalui Kabid Perdagangan, Iskandar S.Sos mengatakan, ia baru menerima informasi terkiat merosotnya harga gabah melalui wartawan Koran ini.
Atas informasi itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dolog yang biasa membeli gabah dan Kabid Ekonomi Pembangunan (Ekbang) untuk mencari alternativ lain untuk menstabilkan harga, sehingga petani tidak dirugikan. “Selama ini kalau harga gabah merosot, Dolog biasanya turun membeli gabah karena ada talangan,” katanya.
Namun ia tak dapat memastikan tahun ini tersedia dana untuk menalangi harga gabah atau tidak. “Makanya kita akan koordinasikan dulu masalah ini. Kami tidak bisa mengambil kebijakan untuk mengintervensi harga pasar. Paling tidak upaya yang kami lakukan adalah menyampaikan informasi harga pasar,” terangnya.
Dirinya tak memungkiri, kendati harga gabah terus merosot, tidak mempengaruhi harga beras di perjual belikan di pasaran. Pasalnya harga beras IR saja mencapai Rp7500/kg. Sedangkan beras super lebih tinggi dari itu. Kuat dugaan terjadi permainan harga gabah di tingkat pengecer. (dym)
×
Berita Terbaru Update