Bima, (SM).- Kegiatan Perkemahan Jum’at Sabtu
Minggu (Perjusami) dimanfaatkan alumni Kursus Mahir Dasar (KMD) Langgudu yang
berasal dari guru-guru SD, SMP, SMA se-Kecamatan Langgudu membersihkan sumur
yang lebih dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan Temba Ruma.
Andalan
Urusan Renlitbang Kwarcab Bima, Arief Rachman, S.Sos kepada Suara Mandiri, Ahad
kemarin mengatakan, Temba Ruma, menurut cerita Sudirman, LGD, yang juga Ketua
Panitia Perjusami memiliki makna magis historitikal. Kenapa? Ketika sumur ini
dibuat pertama kali oleh H. Idris Oja (almarhum) airnya berasa asin, karena
memang letaknya persis satu meter dari bibir pantai.
Nah, suatu
ketika, datanglah Putra Abdul Khahir dari arah Sape yang melihat H. Idris yang
sedang menanam rumput laut. Terjadilah dialog, Idris mengeluhkan tidak adanya
air tawar kepada Putra Abdul Khahir.
"Aduh,
susahnya mendapatkan air tawar di sini. Semua sumur yang digali airnya rasa
asin”, cerita Dirman.
Masih kata
Arif yang mengutip cerita Dirman. Nah, di sinilah terjadi keajaiban. Setelah
berdiri di bibir sumur dan berdoa pada sang pencipta tak lama kemudian air
sumur yang asin menjadi tawar seketika. Karena itulah, sebagai rasa syukur
masyarakat memberikan nama Temba Ruma (Sumur Raja). “Kata Ruma di belakang
diambil dari sebutan untuk Raja”, terangnya.
Menurut
Dirman, yang juga menjabat Sekretaris Kwaran Langgudu, kegiatan Perjusami tidak
hanya melakukan pembersihan pada tempat yang memiliki nilai historis. Tetapi,
juga dilakukan kegiatan sosial keagamaan seperti menjadi khatib pada setiap
Jum’at di sejumlah masjid yang ada di Langgudu.
Dalam
catatan Dirman, masjid yang saat sholat Jum’at yang menjadi khatibnya Pembina
Pramuka adalah Masjid Desa Dumu dengan khatib Drs. Jacub, masjid Desa Kangga
dengan khatib Rahman, S.Pd. “Dan, saya sendiri sekaligus menjadi khatib di
masjid dusun Oi Ua”, urainya.
Ia
menambahkan, semua materi khutbah Jum’at mengambil tema yang sama yaitu, Pemuda
Berkarakter Bangsa yang dijiwai Dasa Darma Pramuka yang berdasarkan iman dan
taqwa. Intinya, kata Dirman, bagaimana membangun karakter generasi muda yang
sesuai dengan Dasa Dharma Pramuka yang pertama yakni generasi yang takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
“Esensi
taqwa inilah yang jadi target utama dari gerakan pramuka yaitu menjadikan
generasi muda tak hanya pintar secara ilmu dunia. Lebih dari itu, cerdas secara
spiritual keagamaan”, terangnya.
Acara yang
dihadiri juga oleh Mingguyono, AS selaku Sekretaris Kwarcab Bima, Arief Rachman
selaku Andalan Cabang, juga dimanfaatkan menjelaskan Akreditasi Gugus Depan
yang sudah akan dimulai tahun ini.
"Insya
Allah, seluruh gugus depan akan diakreditasi. Dan, sebagai tahap awal kami
memulai di Kecamatan Langgudu”, jelas Yono. (SM.02)