Kota Bima, (SM).- Berdasarkan informasi seputar keseharian Y, dokter gigi buka
praktek di Jalan Datuk Dibanta Kelurahan Pane Kecamatan Rasanae Barat Kota
Bima, telah mengundurkan diri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak 2004 silam
dan memutuskan untuk membuka praktek sendiri.
Seperti dituturkan mantan atasannya
di Dikes Kota Bima, dr Herta Bumi Riyantho, pada sejumlah wartawan Ahad kemarin
di rumahnya, Y memilih untuk bekerja diluar instansi. Y kata Herta, tidak ingin
bekerja ditempat yang dengan perilaku korupsi. Malah sebelumnya, Herta,
mengharapkan Y tetap bekerja, soal korupsi waktu sebagimana menjadi alasan Y,
bisa saja bekerja awal waktu dan lebih waktu pula. “Dulu waktu kerja jam masuk
pukul 07.00 dan waktu pulang pukul 14.00. hal itulah yang Y tidak sukai, sebab
lebih banyak gaji yang diterima ketimbang jam kerja”, ujar Herta.
Sekitar 2004, jelas Herta, Y
mendatangi ruangannya saat menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, guna
minta izin perihal mengundurkan diri dari PNS dengan alasan sudah tidak cocok
lagi bekerja di instansi pemerintah. Atas dasar permintaan yang serius itulah,
Herta memaklumi dan mengabulkan permohonan Y untuk mengundurkan diri.
Awalnya, cerita Herta, tidak ada
yang aneh dengan perilaku dan keseharian Y, “Semuanya biasa saja dan tidak ada
hal yang mencurigakan”, ujarnya yang mengaku pertama datang di Bima (semenjak
menjadi PNS) salah satu orang pertama yang dikenal Y yakni dirinya. Bahkan
menjadi teman main tenis lapangan. Meski diakuinya tidak kaget dengan adanya
penangkapan Y mantan anak stafnya yang bekerja di Pusat Kesehatan Masyarakat
(PKM) Penanae Kecamatan Raba, diakuinya, Y sangat komunikatif dan baik pada
rekan kerja bahkan tidak pernah dalam kesehariannya memperlihatkan gelagat
sebagaimana sebab dugaan Ya diamankan Densus.
Lurah Pane, Yusuf Ismail.SH yang
diwawancara sejumlah awak media tidak jauh dari kediaman dokter Y, mengaku
dirinya tidak tahu dengan penangkapan salah satu warganya tersebut, dirinya
mengetahui penangkapan dari informasi yang disampaikan masyarakat lain. ”Saya
tidak tahu dan kaget juga, apalagi oleh Densus 88”, ujarnya.
Kalau mengenai keberadaan warga
tersebut diakui Yusuf tidak ada yang khusus hanya saja memang jarang
bersosialisasi dengan warga sekitar namun bila bertemu seperti yang lain tetap
bertutur sapa.
Sepengetahuan lurah, berdasarkan
identitas yang dikafer dikantor kelurahan dokter Y sudah lama menjadi warga
Kota Bima, sebelum pemekaran dari Kelurahan Nae menjadi Pane Do YA sudah
berdomisili di Kelurahan Pane, namun memang kurang bersosialisasi sehingga
jarang dikenal tetapi masyarakat mengetahui yang bersangkutan bekerja membuka
praktek sebagai dokter gigi.
Mengenai aktifitas pengajian di kediaman
dokter, Yusuf membatah adanya informasi tersebut sepengetahuan dirinya tidak
ada pengajian di kediaman dokter dan itu jelas diketahui oleh dirinya dan
dirinya beberapa kali pernah bertemu dan bertegur sapa dengan dokter tersebut
sehingga dirinya mengaku tidak ada yang lain dari kehidupannya. (SM.08)