Dompu, (SM).- Kelangkaan
pupuk yang sempat terjadi dalam beberapa pekan terakhir, membuat warga di
sejumlah lokasi terpaksa berebut pupuk yang baru diturunkan
dari sebuah truk pengangkut. Para
petani padi berebut pupuk karena khawatir tak berkesempatan lagi mendapatkan
pupuk, terlebih lagi usia tanaman padi sangat membutuhkan pupuk.
Pantauan SM, perebutan
pupuk terjadi di pengecer Kelurahan Doro Tangga Kecamatan Dompu. Meski
para petani rela merangsek dengan para pembeli lain, namun mereka tetap
mengantri secara tertib.
Imran, salah satu petani
menuturkan, dirinya bisa mendapatkan jatah pupuk di tempat tersebut setelah
menyetorkan uang terlebih dahulu kepada pengecer. Bila tidak dilakukan, dirinya
akan sulit mendapatkan pupuk, sebab harus berebut dengan petani lain. “Yang
lain juga bayar pupuk lebih dulu sebelum pupuk datang. Kami lebih baik begitu
daripada tak dapat,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Kepala
Dinas Koperindagtamben, H.Khaerul Insyan SE, MM yang dikonfirmasi mengatakan, Pemkab
Dompu mendapatkan pendistribusian pupuk dari PT Pupuk Kaltim dalam beberapa
hari terakhir totalnya 214 ton dengan rincian yang masuk ke gudang pupuk Desa Bara
Kecamatan Woja hari Sabtu sebanyak 60 ton dan hari Senin sebanyak 154 ton.
“Yang masuk di gudang Bara dari Sabtu dan Senin sebanyak 214 ton,” tuturnya.
Menurutnya, proses
pengangkutan pupuk dari Kabupaten Bima menuju Dompu mengalami hambatan
yang berarti, sehingga jatah pupuk yang sedianya berjumlah 1000 ton yang
dikirim PT Pupuk Kaltim melalui pelabuhan Bima, tak bisa didistribusikan
sekaligus dari gudang Bima menuju Kabupaten Dompu. Karena ada ruas jalan
menuju Dompu yang masih rusak, sehingga terpaksa sisanya diangkut menyusul.
Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan selama dalam perjalanan,
pihaknya sudah meminta bantuan pihak kepolisian untuk mengawal pengangkutan
pupuk sampai Dompu. “Kami sudah minta bantuan polisi untuk mengawal. Kita takut
terjadi apa – apa dalam perjalanan menuju Kabupaten Dompu,” pungkas Khaerul. (dym)