Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Warga Serang Pupuk Bersubsidi

07 Februari 2013 | Kamis, Februari 07, 2013 WIB Last Updated 2013-02-07T01:56:02Z

Dompu, (SM).- Kelangkaan pupuk yang sempat terjadi dalam beberapa pekan terakhir, membuat warga di sejumlah lokasi terpaksa berebut pupuk yang baru diturunkan dari sebuah truk pengangkut. Para petani padi berebut pupuk karena khawatir tak berkesempatan lagi mendapatkan pupuk, terlebih lagi usia tanaman padi sangat membutuhkan pupuk.

Pantauan SM, perebutan pupuk terjadi di pengecer Kelurahan Doro Tangga Kecamatan  Dompu. Meski para petani rela merangsek dengan para pembeli lain, namun mereka tetap mengantri secara tertib.
Imran, salah satu petani menuturkan, dirinya bisa mendapatkan jatah pupuk di tempat tersebut setelah menyetorkan uang terlebih dahulu kepada pengecer. Bila tidak dilakukan, dirinya akan sulit mendapatkan pupuk, sebab harus berebut dengan petani lain. “Yang lain juga bayar pupuk lebih dulu sebelum pupuk datang. Kami lebih baik begitu daripada tak dapat,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperindagtamben, H.Khaerul Insyan SE, MM yang dikonfirmasi mengatakan, Pemkab Dompu mendapatkan pendistribusian pupuk dari PT Pupuk Kaltim dalam beberapa hari terakhir totalnya 214 ton dengan rincian yang masuk ke gudang pupuk Desa Bara Kecamatan Woja hari Sabtu sebanyak 60 ton dan hari Senin sebanyak 154 ton. “Yang masuk di gudang Bara dari Sabtu dan Senin sebanyak 214 ton,” tuturnya.
Menurutnya, proses pengangkutan pupuk dari Kabupaten Bima menuju Dompu mengalami hambatan yang berarti, sehingga jatah pupuk yang sedianya berjumlah 1000 ton yang dikirim PT Pupuk Kaltim melalui pelabuhan Bima, tak bisa didistribusikan sekaligus dari gudang Bima menuju Kabupaten Dompu. Karena ada ruas jalan menuju Dompu yang masih rusak, sehingga terpaksa sisanya diangkut menyusul. Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan selama dalam perjalanan, pihaknya sudah meminta bantuan pihak kepolisian untuk mengawal pengangkutan pupuk sampai Dompu. “Kami sudah minta bantuan polisi untuk mengawal. Kita takut terjadi apa – apa dalam perjalanan menuju Kabupaten Dompu,” pungkas Khaerul. (dym)   
×
Berita Terbaru Update