Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Warga Kolo Protes Dana Bansos

12 Februari 2013 | Selasa, Februari 12, 2013 WIB Last Updated 2013-02-12T09:01:21Z

Kota Bima, (SM).- Protes pembagian anggaran bantuan bagi pedagang bakulan, Ahad (10/2) pukul 09.00 wita, puluhan warga Kolo mendatangi kantor Kelurahan, mereka bahkan mengancam akan menyegel kantor lurah bila Lurah tidak dapat memberikan penjelasan terkait adanya dugaan diskriminasi yang dilakukan.

Pantauan Koran ini, saat pertemuan antara Lurah Kolo, M.Amin dengan perwakilan masyarakat yang dimediasi Camat Asakota Lalu Sukarsana berjalan alot, warga yang hadir mempertayakan nama-nama warga yang menerima bantuan yang dinilai tidak jelas karena terjadi perbedaan nama warga yang menjadi data pihak Kelurahan dan nama warga yang diterima Rukun Tetangga (RT).
Bahkan ironisnya lagi, masalah program bedah rumah, Syamsudin warga di Lingkungan Bonto RT 12 TW 08 dalam kondisi badan yang tidak sempurna dan usia yang telah senja malah tidak mendapatkan bantuan. Tidak saja tangan yang tidak lagi dapat digunakan untuk bekerja, kini kondisi rumahnya perpaksa ditopang dengan kayu disamping kiri dan kanannya.
Juga disampaikan, Suparjo (45) di hadapan Lurah dan Camat, warga tidak asal mempertayakan tentang anggaran bantuan bakulan yang disalurkan kelurahan. Terjadinya keributan warga karena memang adanya perbedaan data warga penerima bantuan yang dilansir kelurahan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui kantor BPMPK.
Data dari BPMPK yang diterima pejabat RT berbeda dengan nama penerima bantuan yang dilansir kelurahan, begitupun besaran anggaran bantuan yang diterimanya. Menurut Sarjo, Pemkot Bima melalui Kelurahan telah membuat tidak kondusifnya Kelurahan Kolo, seharusnya ada koordinasi antara Pemkot melalui BPMPK dengan kelurahan sehingga tidak terjadi keributan di tengah masyarakat.
Menanggapi tudingan warga, Lurah Kolo, M. Amin mengatakan, dirinya merupakan pejabat lurah yang baru sehingga tidak tahu mengenai proses pendataan awal terhadap warga yang menerima bantuan, termasuk dalam proses pembagian bantuan dilakukan sesuai data yang ada pada dirinya.
Amin membantah telah melakukan diskriminasi terhadap warganya, oleh karena itu melalui pertemuan dengan warga bersama Camat akan diluruskan, begitupun dengan data warga penerima bantuan.
Sementara Camat Asakota, Lalu Sukarsana, S.Ip yang hadir saat pertemuan itu mengatakan, ini akan menjadi catatan penting bagi pihak kelurahan kedepannya agar lebih transparan dalam segala hal kepada masyarakatnya. Lahirnya aksi protes ini tentunya bukan karena masalah yang lain tetapi masalah tidak transparan saja.
“Oleh karena itu, segera pihak kecamatan akan menyelesaikan masalah dengan warga, agar tidak berkembang lebih jauh, apalagi anggarannya masih ada pada pihak kelurahan. Klarifikasi terhadap data penerima bantuan yang dipersoalkan akan jadi prioritas sehingga tidak muncul masalah baru kemudian hari,” harapmya. (dd)
×
Berita Terbaru Update