Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bagi Muslim, Valentine’s Day Haram Dirayakan

12 Februari 2013 | Selasa, Februari 12, 2013 WIB Last Updated 2013-02-12T09:01:44Z

Bima, (SM).- Peringatan Valentine’s Day atau yang biasa dikenal oleh generasi muda dengan hari kasih sayang itu rupanya diharamkan oleh syari’at agama Islam. Tapi anehnya, penggemar acara yang berbaur syirik itu justru kian diminati.

“Sesunggunya cinta dalam Valentine’s Day hanyalah cinta semua yang akan merusak akhlak dan moral agama. Padahal, Valentine’s Day bukan hanya diingkari oleh pemuka-pemuka Islam saja melainkan juga oleh pemuka agama lain,” ungkap, Komandan Brigade Mesjid Bima, Burhanuddin.
Hari Valentine’s Day tersebut biasa diperingati tanggal 14 Februari pada setiap tahunnya. Di Bima khususnya, peringatan hari kasih sayang ala budaya barat itu kian tumbuh subur. Justru peminatnya dari kalangan muda.
Menurut Burhan, kalimat hari Valentine’s menyebarkan kasih sayang dan cinta sangat memprihatinkan seolah Islam tidak mengenal cinta dan kasih. Padahal dalam Islam, ajaran cinta kasih memiliki kedudukan tersendiri sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah, At-Taubah, Al-Fath dan Al-Maidah.
Sejarah hari Valentine’s sendiri, kata dia, masih berbeda pendapat. Yang paling popular, kisahnya, adalah kisah Velentinus yang diyakini pada masa Caludius II yang kemudian menemui ajal pada 14 Februari 269 M.
Namun kisah ini ada beberapa versus lagi. Kata dia, yang jelas dan tidak saling memiliki silang pendapat adalah kalau menilik lebih jauh lagi kedalam tradisi Paganisme (Dewa Dewi) Romawi Kuno. “Pada waktu itu sebuah perayaan disebut Lupercalia,” kisahnya.
Dalam perayaan itu, sambungnya, terdapat upacara penyucian di masa Romawi uno, 13-18 Februari. Dua hari pertama dipersembahkan untuk Dewi Cinta, Juno Februata. “Pada hari ini pemuda mengambil nama gadis dalam kotak,” ulasnya.
Kemudian, lanjut dia, setiap pemuda mengambil secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk bersenang-senang dan menjadi objek hiburan. “Pada 15 Februari mereka meminta perlindungan Dewa Lupercalia terhadap gangguan srigala,” urainya.
Ketika Yahudi masuk Roma, ungkapnya, mereka mengadopsi upacara tersebut dan mewarnainya dengan nuansa Yahudi, antara lain mengganti nama gadis. Diantara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I. Kemudian agar lebih mendekatkan lagi dengan ajaran Yahudi, pada 469 M Paus Glasius, menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari.
“Begitulah wahai saudaraku seiman, hari Valentine’s berasal dari mitos zaman Romawi yang seluruhnya tidak lain adalah bersumber dari paganism syirik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor,” paparnya.
Selain itu, perayaan hari Valentine’s salah satu makar orang Yahudi dan Nasrani yang diselundupkan dalam tubuh umat Islam supaya diikuti. Ingatlah saudaraku, musuh-musuh Islam selalu berusaha sekuat tenaga untuk keluarkan kita dari ajaran agama kita,” tuturnya.
Mengucapkan selamat hari Valentine’s ataupun hari perayaan lainnya dan bertukar hadiah berkaitan dengan hari Valentine’s ataupun hari-hari besar agama lainnya, tegas dia, adalah haram. “Kami himbau umat muslim Bima tidak ikutan rayakan hari valentine’s,” pintanya.
Sebagai sesama muslim yang mengaku beriman kepada Allah SWT, tegasnya lagi, wajib saling mengingatkan dalam hal persoalan agama. “Karena kalau tidak, nanti di ‘Pengadilan’ Allah kita akan dituntut karena tidak ingatkan saudara semuslim,” ujarnya.
Pada tahun ini, tepatnya tanggal 14 Februari 2013, ungkapnya, pihaknya akan melakukan swipping jika terjadi acara-acara yang berbaur memperingati Valentine’s Day. “Kami akan turunkan Laskar maksimal,” janjinya. (ima)
×
Berita Terbaru Update