Bima, (SM).- Setiap tahun
ribuan hewan ternak jenis sapi yang ada di wilayah Kabupaten Bima dikirim untuk
memenuhi permintaan kebutuhan konsumsi daging masyarakat luar daerah Bima.
Bahkan pengapalan yang teregulasi di Pelabuhan Bima terus meningkat setiap
waktunya.
Kepala Dinas Petrnakan Kabupaten
Bima, Ir Baharuddin pada Suara Mandiri, Selasa (12/2) di ruang kerjanya
mengaku, setiap tahun terjadi peningkatan permintaan pengiriman sapi dari
berbagai daerah di Indonesia. Jika pada 2012, sapi yang dikirim mencapai 6 ribu
ekor, pada 2013 kisaran permintaan dan seusai target pihaknya menembus angka 8
ribuan ekor. Tidak saja sapi, kerbau dan kuda juga tidak kalah meningkatnya
permintaan pengiriman. Tahun 2012 kerbau yang dikirm mencapai 1500 ekor dan
untuk tahun 2013 diperkirakan permintaan lebih dari 2 ribu ekor.
Daerah tujuan pengiriman atau
daerah yang selalu membutuhkan ternak dimaksud, mulai dari Kalimantan Timur,
Sulawesi Selatan dan sebagian pulau Jawa. Beberapa daerah ini, mengaku jenis
hewan ternak asal Bima memiliki kualitas daging yang lebih baik ketimbang
asupan hewan ternak dari daerah pemasok lainnya. “Selama cadangan dan populasi
hewan ternak di wilayah Bima terus meningkat dan surplus kebutuhan dalam
daerah, akan terus memenuhi kebutuhan dan permintaan luar daerah,“ katanya.
Untuk jenis hewan ternak yang
dikirim, tentu berjenins kelamin pejantan. Tidak diperbolehkan para pengusaha
di bidang pengiriman hewan ternak, mengapalkan sapi atau kerbau maupun kuda
berjenis betina. Terkecuali, ada permintaan untuk kebutuhan penelitian dan
pembibitan. Jika melanggar regulasi yang telah diatur dimaksud, dipastikan akan
ada denda serta kurungan penjara seusai aturan perundangan yang berlaku.
“Bagi pengusaha nakal yang
ketahuan mengirim ternak yang dilarang itu, akan di-black list alias
tidak diperbolehkan lagi mengirim hewan ternak sebagaimana biasanya,” terang Baharuddin.
Tentu, katanya, pengiriman sapi
untuk pemenuhan kebutuhan luar daerah, disamping menguntukan sejumlah pihak,
mulai dari petani ternak, pengusaha dan pihak lain, Pendapatan Asli Daerah
(PAD) juga terdongkrak dalam proses pengiriman dimakasud. (ris)