Dompu, (SM).- Ketua DPC Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Dompu Imansya Soebari SE, secara tegas
meminta Ketua DPC PKB agar memberikan pendidikan politik terhadap para
kader partai agar bersikap konsisten dan taat mekanisme partai.
Pernyataan
ketua partai yang berlambang kepala banteng moncong putih ini menyusul semakin
memasnya polemik terkait sikap Jauhar Arifin anggota DPRD Dompu dari partai
BARNAS yang dikabarkan telah pindah ke partai PKB.
Imansyah
Soebari kepada Suara Manadiri, Jum’at (29/2) mengatakan, Jauhar Arifin duduk di
kursi DPRD mewakili partai BARNAS, bahkan gaji dan berbagai fasilitas sebagai
anggota dewan masih dia dapatkan. Namun dilain pihak, dia pindah ke partai
PKB setelah Parpolnya tidak lolos dalam peserta Pemilu Legislatif tahun 2014
mendatang. “Dapat gaji dan fasilitas atas nama anggota dewan dari
BARNAS, kemudian diberikan pada PKB. Mana yang benar, dia anggota dewan utusan
BARNAS atau PKB sih,” herannya.
Ia
mempertanyakan etika politik Jauhar Arifin sebagai seorang politisi di
Kabupaten Dompu. Pasalnya, dia mempromosikan diri menggunakan atribut
partai lain disaat dia masih menduduki jabatan anggota dewan dari BARNAS. “Sah
– sah saja dia mau bergabung ke partai manapun. Tapi lepas dulu jabatannya
sebagai anggota dewan BARNAS, baru jantan,” cetusnya.
Seharusnya
Badan Kehormatan (BK) dewan memberikan sanksi tegas terhadap anggota dewan yang
melanggar kode etik sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku. Hal ini
bertujuan untuk menyelesaikan polemik yang terus bergulir tekait masalah
tersebut.
Di tempah
terpisah, Ketua DPC PKB M.Amin S.Pd mengatakan, pihaknya tetap memberikan
pendidikan politik terhadap kadernya sesuai dengan mekanisme partai. Soal
keberadaan Jauhar Arifin di PKB, tak akan dia halang – halangi karena
haknya untuk memilih partai manapun, menyusul partai BARNAS tidak lolos dalam
daftar Parpol peserta Pemilu. “Pendidikan politik maksudnya apa.
Kalau Jauhar Arifin masuk ke PKB itu haknya dia,” tegasnya.
Menurutnya,
terkait sikap Jauhar Arifin mempromosikan diri memakai atribut PKB, juga tidak
bisa ia larang. Sebab, kader maupun simpatisan PKB memang wajib memperbesar
partainya. Apalagi, Jauhar Arifin sudah mengikrarkan dirinya ke dalam Parpol
PKB dan akan menjadi Calon Legislatif (Caleg) dari Parpol dimaksud pada Pemilu
2014 mendatang. “Kembali lagi saya pertegas, Jauhar Arifin mau mempromosikan
diri menggunakan PKB itu haknya dia. Cuma dia belum kami usulkan menjadi Caleg
karena harus menunggu pengumuman dari KPUD,” terangnya.
Dia
membandingkan, tak hanya Jauhar Arifin yang loncat pagar ke Parpol lain. Tapi
ada 15 orang anggota DPRD Dompu yang melakukan hal yang sama, diantaranya
Jaharuddin. Anggota Dewan dari PKNU ini telah bergabung dengan Partai Golkar.
Malah dirinya menduduki jabatan sebagai Sekretaris Pengurus Komesaris (PK)
Kecamatan Pajo. “Jaharuddin juga sudah pindah ke Golkar dan haknya dia,”
terangnya.
Lebih
jauh dia secara tegas meminta kepada Imansyah Soebari agar tidak ikut campur
terhadap partai orang lain. Sebaiknya dia mengurus partainya sendiri terutama
mempersiapkan para kadernya dalam menghadapi Pemilu mendatang. “Jangan urus
partai orang lain. Mari urus partai masing – masing itu yang lebih tepat,”
tandasnya. (dym)