Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PKB Diminta Berikan Pendidikan Politik pada Kader Partai

02 Maret 2013 | Sabtu, Maret 02, 2013 WIB Last Updated 2013-03-01T17:30:02Z


Dompu, (SM).- Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Dompu Imansya Soebari SE, secara tegas meminta Ketua DPC PKB  agar memberikan pendidikan politik terhadap para kader partai agar bersikap konsisten dan taat  mekanisme partai.

Pernyataan ketua partai yang berlambang kepala banteng moncong putih ini menyusul semakin memasnya polemik terkait sikap Jauhar Arifin anggota DPRD Dompu dari partai BARNAS yang dikabarkan telah pindah ke partai PKB.
Imansyah Soebari kepada Suara Manadiri, Jum’at (29/2) mengatakan, Jauhar Arifin duduk di kursi DPRD mewakili partai BARNAS, bahkan gaji dan berbagai fasilitas sebagai anggota dewan masih dia dapatkan. Namun dilain pihak, dia pindah ke partai PKB setelah Parpolnya tidak lolos dalam peserta Pemilu Legislatif tahun 2014 mendatang. “Dapat gaji dan fasilitas  atas nama anggota dewan dari BARNAS, kemudian diberikan pada PKB. Mana yang benar, dia anggota dewan utusan BARNAS atau PKB sih,” herannya.
Ia mempertanyakan etika politik Jauhar Arifin sebagai seorang politisi di Kabupaten Dompu. Pasalnya, dia mempromosikan diri menggunakan atribut partai lain disaat dia masih menduduki jabatan anggota dewan dari BARNAS. “Sah – sah saja dia mau bergabung ke partai manapun. Tapi lepas dulu jabatannya sebagai anggota dewan BARNAS, baru jantan,” cetusnya.
Seharusnya Badan Kehormatan (BK) dewan memberikan sanksi tegas terhadap anggota dewan yang melanggar kode etik sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk menyelesaikan polemik yang terus bergulir tekait masalah tersebut.
Di tempah terpisah, Ketua DPC PKB M.Amin S.Pd mengatakan, pihaknya tetap memberikan pendidikan politik terhadap kadernya sesuai dengan mekanisme partai. Soal keberadaan Jauhar Arifin di PKB, tak akan dia halang – halangi karena haknya untuk memilih partai manapun, menyusul partai BARNAS tidak lolos dalam daftar Parpol peserta Pemilu. “Pendidikan politik maksudnya apa. Kalau Jauhar Arifin masuk ke PKB itu haknya dia,” tegasnya.
Menurutnya, terkait sikap Jauhar Arifin mempromosikan diri memakai atribut PKB, juga tidak bisa ia larang. Sebab, kader maupun simpatisan PKB memang wajib memperbesar partainya. Apalagi, Jauhar Arifin sudah mengikrarkan dirinya ke dalam Parpol PKB dan akan menjadi Calon Legislatif (Caleg) dari Parpol dimaksud pada Pemilu 2014 mendatang. “Kembali lagi saya pertegas, Jauhar Arifin mau mempromosikan diri menggunakan PKB itu haknya dia. Cuma dia belum kami usulkan menjadi Caleg karena harus menunggu pengumuman dari KPUD,” terangnya.
Dia membandingkan, tak hanya Jauhar Arifin yang loncat pagar ke Parpol lain. Tapi ada 15 orang anggota DPRD Dompu yang melakukan hal yang sama, diantaranya Jaharuddin. Anggota Dewan dari PKNU ini telah bergabung dengan Partai Golkar. Malah dirinya menduduki jabatan sebagai Sekretaris Pengurus Komesaris (PK) Kecamatan Pajo. “Jaharuddin juga sudah pindah ke Golkar dan haknya dia,” terangnya.
Lebih jauh dia secara tegas meminta kepada Imansyah Soebari agar tidak ikut campur terhadap  partai orang lain. Sebaiknya dia mengurus partainya sendiri terutama mempersiapkan para kadernya dalam menghadapi Pemilu mendatang. “Jangan urus partai orang lain. Mari urus partai masing – masing itu yang lebih tepat,” tandasnya. (dym)  
×
Berita Terbaru Update