Bima,
(SM).- Pekerjaan renovasi lapangan
sepakbola Desa Talabiu Kecamatan Woha dinilai paling buruk jika dibanding
dengan pekerjaan renovasi pada lapangan sepak bola lainnya dengan nilai kontrak
yang serupa.
Fisik
proyek renovasi lapangan sepakbola Desa Talabiu saat ini dalam kondisi
semrawut. Tinggi pasangan talud yang tidak sesuai dengan kondisi jalan,
pasangan talud yang mulai rusak serta konstruksi tanah timbunan yang
acak-acakkan.
Ketua
Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Fahrirrahman, yang tinjau langsung kondisi
fisik pekerjaan renovasi, menilai pekerjaan tersebut paling buruk dibandingkan
dengan fisik pekerjaan di lapangan sepakbola Garuda Tente.
Ia membandingkan
kondisi fisik pekerjaan pasangan talud pada lapangan sepakbola Garuda Desa
Tente. Pasangan talud di lapangan tersebut, nilainya, sudah sesuai dengan
kondisi serta keadaan lingkungan sekitar lokasi lapangan.
“Tinggi
pasangan taludnya sudah cocok dengan kondisi lingkungan. Di lokasi tersebut
rawan banjir, sekarang lapangan sudah tinggi. Kalau dibanding dengan pekerjaan
lapangan Talabiu, sangat jauh sekali,” ucapnya.
Menurut
dia, seharusnya pasangan talud di lapangan sepakbola Desa Talabiu disesuaikan
dengan tinggi jalan. Sebab secara estetika, akan menjadi menarik dan lapangan
tersebut juga berdekatan dengan jalan raya umum.
Pekerjaan
lapangan sepakbola Desa Talabiu, kata dia, masih ada kesempatan untuk
diperbaiki ulang. Sesuai komitmen dengan PPK proyek, pekerjaan lapangan
tersebut masih dalam tahap pemeliharaan selama 6 bulan.
“Sudah
ada komitmen PPK untuk perbaiki lagi lapangan tersebut. Kami sendiri menunggu
niat baik sebelum kita buatkan rekomendasi,” tegasnya. Rekanan ingin perbaiki
sekarang, tapi karna kendala hujan saja,” sambung Ishaka Abdul Majid, anggota
Komisi III DPRD Kabupaten Bima. (Ima)