Bima, (SM).- Pelaksanaan
proyek bencana alam kembali menuai masalah, kali ini pekerjaan Dam Bou di Desa
Rasabou dan pekerjaan tanggul di Desa Sangiang Kecamatan Sape yang sudah jebol
hampir seluruh pekerjaan.
Saat monitoring
dan evaluasi beberapa hari lalu, Komisi III DPRD Kabupaten Bima menemukan
proyek bronjong di Desa Keli Kecamatan Woha jebol sekitar 60-an meter. Bronjong
itu jebol setelah dibawa arus banjir.
Sebenarnya
pekerjaan bronjong yang menelan dana 100-lebih juta itu diperuntukan bagi
penahan arus banjir sehingga menggenangi pemukiman warga. Irnonisnya, proyek
itu justru rusak karena banjir dan belum sempat dinikmati masyarakat.
Proyek
pembangunan Dam Bou di Desa Rasabou Kecamatan Sape juga dibuat untuk penampung
air dengan kata lain untuk kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, pekerjaan itu
keduluan rusak parah belum dinikmati masyarakat.
Pembangunan
tanggul, dekat SMPN 4 Sape, dibuat untuk menahan longsoran tanah sehingga tidak
merusak sekolahan. Namun tanggul yang belum sempat berusia 6 bulan itu jebol
dengan sekali datang banjir.
Komisi III DPRD
Kabupaten Bima, secara visual, menilai pekerjaan proyek bronjong, Dam Bou dan
tanggul tersebut dilakukan secara semrawut tanpa mengedapankan mutu dan
kwalitas pekerjaan sehingga bisa bermanfaat.
Pekerjaan
tersebut tidak sesuai dengan Bestek, tidak sesuai dengan standar, perencanaan
yang tidak matang serta pengawasan yang tidak optimal sehingga menghasilkan
pekerjaan yang terkesan amburadul.
“Sungguh
disayangkan pekerjaan yang menelan biaya besar itu tidak dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat. Kita akan minta pertanggung jawaban pihak terkait atas
pekerjaan tersebut,” pinta Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Fahrirrahman.
Ia membeberkan,
proyek Dam Bou rusak pada bagian bentangan secara total, sekitar 30-an meter.
Parahnya lagi, bagian dalam bentangan Dam tersebut tidak menggunakan batu
pasangan, tetapi menggunakan tanah.
“Seharusnya
bagian dalam bentangan tersebut menggunakan pasangan batu. Ini juga yang harus
kami pertanyakan pada rekanan maupun instansi terkait. Hari ini (kemarin) kami
undang instansi terkait untuk evaluasi,” timpalnya.
Pasangan tanggul
di Desa Sangiang jebol sekitar 35 meter. Pasangan tanggul tersebut baru selesai
dikerjakan dan belum dilakukan serahterima. “PHO sudah dilakukan, FHO belum.
Artinya masih menjadi tangung jawab rekanan,” tandasnya. (Ima)