Dompu, (SM).-
Pemasangan listrik gratis kepada masyarakat tidak mampu yang bersumber dari
bantuan Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Dinas Koperindag
kabupaten Dompu, ternyata menyisahkan masalah baru. Meski namanya gratis, bukan
berarti masyarakat tak merogoh kocek, sebab tergantung penilaian Dinas
Koperindagtamben Dompu.
Informasi yang diperoleh, pemasangan gratis listrik
atau meteran baru Desa Kareke misalnya, di desa itu hanya satu dusun yang
mendapatkan keberuntungan bantuan dimaksud, itupun jatahnya hanya 7 kepala
keluarga.
Meski masih beruntung, tetapi jatah bantuan pasang listrik
gratis yang masuk ke Desa Kareke jauh lebih kecil dibandingkan jatah yang
diterima desa/kelurahan lain yang mendapatkan masing – masing mencapai puluhan
unit.
Informasi dari sejumlah warga Dusun Pandai, bahwa
pemasangan gratis listrik di wilayah itu sedang berlangsung. Kendati program ini
namanya gratis atau tanpa dipungut biaya, namun masih saja ada oknum yang
memeras warga penerima bantuan dengan menarik uang warga Rp100 ribu.
Sumber yang enggan disebut namanya menuturkan, dalam
menjalankan modus operandi, pelaku, Sba yang tidak lain isteri AML, pegawai
honorer pada Dinas Koperindagtamben juga tinggal di dusun itu, membawa – bawa
nama pejabat instansi setempat yang menyuruhnya, serta berdalih untuk membayar
jasa petugas pemasang listrik. “Pelaku naik turun rumah warga yang dapat bantuan
pemasangan listrik. Awalnya diminta Rp150 ribu per rumah, tapi warga hanya
sanggup Rp100 ribu saja,” terang sumber.
Pelaku terkesan amat garang. Lantaran salah seorang dari 7
penerima bantuan yakni Ajrul Idrus tak mampu menyerahkan uang yang diminta. Terindikasi
pelaku secara sepihak mengalihkan nama warga miskin ini dengan pihak lain
yakni Junaidin.
Suasana tegang masih mewarnai masyarakat di Dusun
Pandai. Bahkan berbagai polemik tentang pasang listrik gratis menjadi
perbincangan yang sangat menarik. Apalagi bantuan ini terkesan mendadak karena
pemerintah desa setempat sebagai pemilik wilayah banyak yang tidak mengetahui
asal muasal program serta pengusulan nama warga penerima bantuan.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperindagtamben H.Khaerul
Ihsyan SE, MM, mengaku cukup kaget mendengar kabar miris menerpa program
pemasangan listrik gratis, khususnya di Desa Kareke. Sebab indikasi kejadian
itu diluar sepengetahuannya. “Saya tidak tahu ada kejadian seperti itu,”
cetusnya keheranan.
Ditegaskannya, program ini memang gratis alias tanpa
dipungut biaya, karena instalasi sampai pemasangan sudah ditanggung pemerintah.
Bahkan dia membantah keras jika dirinya memerintahkan AML yang notabene honorer
cleaning service pada instansi tersebut untuk menarik uang kepada tujuh orang
warga penerima bantuan.
“Saya tidak pernah menyuruh siapapun untuk menarik uang
kepada penerima bantuan. Malah saya yang ingatkan agar warga tidak memberikan
uang kepada petugas karena pemasangan ini gratis,” tegasnya seraya menambahkan
bahwa AML hanya tenaga honorer.
“Kalau dia berbuat seperti itu, dia bisa saja saya
keluarkan. Tapi saya masih merasa prihatin sama kehidupannya sebab dia
keluarga ekonomi lemah,” tandasnya. (dym)