Kantor Desa Sampungu Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima. (Foto: Dok SM) |
JAUH
gunung kan kudaki. Seberang lautanpun ku arungi. Kata-kata ini, mungkin cocok
dengan tekat tim juri lomba desa yang, Jumat (04/05) menilai Desa Sampungu di Kecamatan
Soromandi. Demikian ungkapan Kabag
Humas dan Protokol Setda Bima, Drs Aris Gunawan dalam siaran persnya, Ahad
kemarin.
Meski, rencana awal menuju desa di pesisir
utara menggunakan jalur laut,
namun ketika
menuju lokasi rute keberangkatan menggunakan jalur laut, diganti
menggunakan jalur darat beberapa jam sebelum keberangkatan.
"Sore
hari ombak bisa kurang bersahabat. Sebaiknya, tim menggunakan jalur darat saja.
Karena, saya tidak berani menjamin keselamatan tim kalau menggunakan jalur laut
sore hari”, kata Camat Soromandi, Yusuf, S.Sos.
Akhirnya, tim berangkat menggunakan
jalur darat, setelah perjalanan kurang lebih 3,5 jam, tim tiba di Desa
Sampungu yang tahun ini mewakili Kecamatan
Soromandi pada lomba desa.
"Ketika pertama kaki menginjakan tanah
Sampungu. Rasa lelah, sirna. Keindahan lautnya memukau mata. Sepanjang mata
memandang birunya laut. Ditambah, sambutan penuh warga Sampungu dan Kepala Desanya”, kata Yusuf.
Kegiatan Posyandu Desa Sampungu. (Foto: DoK SM) |
Usai
menunaikan sholat jum’at di Masjid At-Taqwa, tim disambut dalam acara yang cukup sederhana
di pinggir pantai "toro
cendana". Tak beda jauh dari kata Camat Soromandi, Keindahan Pantai Toro Cendana akan memukau tim
juri dan memberikan juara satu kepada Desa Sampungu. "Keindahan toro
cendana akan membius mata tim juri”,
kata Camat yang diiringi tepuk tangan meriah dari warga.
Menurut Camat yang sudah dua tahun lebih
menjabat ini, potensi lahan pertanian di Sampungu cukup luar biasa dan dalam
beberapa tahun terakhir telah menarik mata para petani dari wilayah lainnya
untuk bercocok tanam di desa pesisir ini.
"Banyak pendatang yang kepincut dengan
Sampungu. Selain karena pantainya yang indah, Sampungu adalah surganya bagi
petani bawang merah sebagai tanaman primadona yang menghasilkan pundi rupiah
bagi warga", urainya.
Sementara itu, Kades Sampungu M.
Ali Yakub mengharapkan juri bisa melihat secara objektif apa yang ditampilkan
Desa Sampungu. Apa yang tim juri lihat, adalah buah partisipasi dari seluruh
warga Sampungu. “Target kami menembus tiga
besar. Namun, kalau misalnya tim juri memberi kepercayaan untuk juara satu,
kami juga siap", ujar Kades mantap.
Dalam pertemuan dengan warga, ketua tim juri Syafrudin Daud mengatakan, soal juara urusan
gampang. “Desa manapun punya peluang
yang sama," kata Syafruddin.
Meskipun secara georgafis, desa pesisir ini
terisolir dengan minimnya alat transportasi. Tetapi, dirinya hanya ingin katakan, Sampungu sebagai desa
yang terisolasi layak bersaing dengan desa-desa lain", tandasnya. (SM.04)