Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Parada Desak Bubarkan Densus 88

01 Februari 2013 | Jumat, Februari 01, 2013 WIB Last Updated 2013-02-02T03:53:52Z

Bima, (SM).- Belasan kaum muda yang mengatasnamakan diri Persatuan Pemuda Rade II (Parada) Kecamatan Madapangga melakukan aksi demo damai, mendesak Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membubarkan Detasemen Khusus (Densus) 88.

Parada melakukan aksi demo sekitar pukul 09.30 Kamis (31/1) di depan halaman kantor camat setempat, menggunakan mobil pick up yang penuh dengan hiasan tulisan spanduk. “Isu Teroris adalah proyek Yahudi karena Islam Bukan teroris. Islam adalah Agama yang Damai dan Bima bukanlah Sarang Teroris” Aksi tersebut menyedot perhatian warga pengguna jalan yang melintas di lokasi setempat.
Koordinator Lapangan (Korlap) Abdul Haris mengatakan, Allah SWT mengingatkan, janganlah kamu cenderung kepada orang –orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka dan sekali- kali kamu tidak mempunyai seorangpun selain daripada Allah SWT, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan dan dengan ayat Allah SWT ini sudah jelas dan tegas melarang umat Islam berpihak kepada siapapun yang berbuat zalim dan hari ini kezaliman telah nyata ditampakkan oleh Densus 88 dengan dalih serta alasan ‘Membasmi Teroris’ bahkan mereka cenderung menciptakan terror baru di NKRI dan hal tersebut terungkap dari beberapa fakta yang ada.
Dikataknnya, beberapa fakta yang pertama, Densus 88 Diuga memberlakukan pada orang yang baru “terduga” (bahkan belum masuk dalam tahap tersangka, red) dengan dalih melakukan perlawanan seperti aksi tembak mati terhadap 7 “terduga Teroris dalam waktu 2x 24 jam pada 4-5 januari 2013 diwilayah Kabupaten Dompu dan Makassar dengan dead squad tanpa ampun membunh 2 orang aktivis islam dihalaman Masjid Al-Nur Afiah Kompleks Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo Makssar usai kedua aktivis Islam tersebut melaksanakan sholat Dhuha dengan alasan klasik kalau mereka dikatakan melakukan perlawanan, padahal semua saksi mata di tempat kejadian dan berdasarkan hasil rekaman Hand Pone (HP) tidak ada sedikitpun aksi perlawana ndari dua orang terduga teroris dari Makssar tersebut,”jelasnya.
Lanjutnya, fakta lain pihak Densus 88 telah melakukan pembunuhan lima orang terduga teroris pada 4-5 Januari 2013 diwilayah Kabupaten Dompu yang salah satunya adalah Bachtiar asal warga Desa Timu, Kecamatan Bolo yang dituduh dan diklaim sebagai salah seorang yang lari dari poso sementara belakangan dibuktikan oleh Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi (TPFR) Bima bahwa Almarhum tidak pernah ke Poso seperti yang dilansir oleh Harian Umum Suara Mandiri, Bimeks, Radar Tambora pada edisi 14 Januari 2013 dan pada tahun 2010 kemarin lembaga Nasional Kontras merilis ada 13 orang salah tembak oleh Densus 88,”tuturnya.
Dikatakannya, Densus 88 juga diduga melakukan diskriminasi nyata antara umat Islam dengan ummat lainnya karena sebuah justifikasi teroris hanya mengarah pada ummat islam sedangkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dengan berani mengibarkan bendera bintang kejora di hadapan pejabat negera, melakukan pembunuhan terhadap TNI/ Polri dan masyarakat sipil tidak pernah disebut sebagai gerakan terorisme begitu juga dengan Republik Maluku Selatan (RMS) yang nyata- nyata sangat meresahkan masyarakat dengan terror juga tidak pernah di jestifikasi sebagai kelompok Teroris yang tentunya hal tersebut sangat bertetangan dengan Undang- Undang (UU) No 15 tahun 2003 tentang terorisme,”kesalnya.
Hal tersebut diatas seperti yang dikatakan oleh pengurus PUSHAMI, M. Haryadi Nasution yang meragukan bahwa Densus 88 yang meragukan bahwa Densus 88 dalam operasi telah sesuai dengan UU No 15 tahun 2003 serta seperti yang diungkapkan oleh Wakil ketua Komnasham, Muhammad Nurkhoiron yang menyatakan justru Densus 88 telah melanggar Undang- Undang HAM mengingat banyak teroris tersebut masih sebatas dugaan namun aparat sudah main hakim sendiri dan kejadiannya cenderung diskenario dan direkayasa,”tukasnya.
Liputan langsung SM, aksi Parada dijaga dan dikawal ketat oleh pihak keamaman yang ada di wilayah kecamatan setempat dan setelah usai melakukan orasi didepan halaman kantor camat, Parada melanjutkan perjalan untuk melakukan konvoi keliling seluruh desa yang ada di wilayah kecamatan setempat. (pul)
×
Berita Terbaru Update