Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Guru Tuntut Tunggakan Sertifikasi Segera Dibayar

12 Februari 2013 | Selasa, Februari 12, 2013 WIB Last Updated 2013-02-12T09:13:28Z

Dialog guru dengan Kemenag Dompu,  mencari solusi pemecahan masalah terhadap kekurangan pembayaran sertifikasi guru dan pengawas. Foto: Dedy SM)
Dompu, (SM).- Puluhan  guru  dan pengawas yang bernaung dibawa Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Dompu melakukan unjuk rasa di depan kantor  tersebut menuntut pembayaran  tunggakan tunjangan sertifikasi sebanyak enam bulan, yangb terdiri dari 2 bulan pada tahun 2011, dan tahun 2012 sebanyak 4 bulan. Kehadiran para guru tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari aparat Polres Dompu.

Koordinator aksi Drs. Sahbuddin  bersama puluhan rekan guru yang senasib dan seperjuangan dalam orasinya menanyakan kejelasan kepada Kemenag Dompu, apa penyebab pembayaran  tunjangan sertifikasi guru dan pengawas sebanyak enam bulan dalam dua tahun terakhir tidak dibayarkan. Sementara di Kabupaten Bima dan beberapa daerah tetangga lainnya tidak seburuk di Dompu. “Kenapa di Bima dan beberapa daerah lainnya hanya nunggak 1 bulan saja, sementara di Dompu masih 6 bulan. Apa penyebabnya,” tanya Sahbuddin.
Adanya perbedaan masalah yang terjadi di Kabupaten Dompu dibandingkan daerah lain, membuat para guru ini semakin menaruh curiga terhadap kinerja Kemenag Dompu bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam sistem kerja  lembaga tersebut. Terlebih lagi Kemenang memandang apatis masalah yang menimpa para guru sertifikasi dan pengawas pendidikan di bawah naunganya.
Padahal Kemenag mempunyai tanggung jawab dalam menangani masalah ini, jikapun tunggakan sertifikasi  guru di Dompu bermuara dari pemerintah pusat atau provinsi. Terkecuali jika Kemenag Dompu sendiri yang sengaja membuat tunggakan itu, maka urusan ini perlu dibawa ke ranah hukum untuk memprosesnya sesuai perundang – udangan yang berlaku.  
Setelah beberapa menit berlalu, massa diterima Kepala Kemenang berserta jajarannya. Malah terlihat pula Ketua PGRI Dompu, Drs.Irham berada berada di tengah massa aksi, guna mengambil bagian dalam aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinannya terhadap penderitaan yang dialami para pahlawan tanpa tanda jasa itu.
Pihak Kemenag secara bergantian menjelaskan, kekurangan pembayaran 2 bulan pada tahun 2011 dan  4 bulan  tahun 2012 disebabkan oleh kekurangan anggaran yang dikirim  pemerintah pusat. Sementara dalam ketentuan perundang – undangan bahwa pembayaran sertifikasi guru satu kali gaji pokok. 
Anggaran sertifikasi datang disaat gaji pokok guru dan pengawas dinaikan, sehingga  jumlah dana yang ada dalam DIPA mengalami selisih dengan target yang harus dibayarkan.
Dijelaskan, jumlah guru PNS dan pengawas penerima sertifikasi tahun 2011 sebanyak 179 orang, dan honorer sebanyak 94 orang. Tahun 2012, penerima dari PNS sebanyak 234 orang,  honorer 58 orang dan tahun 2013 sebanayak 314 orang untuk PNS, sedangkan honorer 151 orang.
Kata dia, jumlah DIPA tahun 2011 sebanyak Rp5,43 Miliar, selisih kekurangan sebesar Rp883.250.400,-.  Ditahun 2012 DIPA sebesar Rp5,82 miliar mengalami selisih kekurangan sebesar Rp2.895.960.000,-.
Kemenang menambahkan, tunggakan pembayaran merupakan masalah di pemerintah pusat. Sedangkan Kemenag Dompu hanya bisa menyampaikan persoalan dimaksud kepada pemerintah atasan. “Kalau dibilang kami yang menciut sebagian anggaran sertifikasi guru, itu tidak benar, sebab anggaran sertifikasi masuk langsung ke rekening guru yang bersangkutan,” tandas Kepala Kemenag Dompu.
Pihaknya berjanji akan berupaya untuk menyampaikan kembali data kekurangan pembayaran enam bulan dalam dua tahun terakhir ke pemerintah pusat serta meminta untuk membayarnya, sehingga masalah bisa terselesaikan dan para guru dapat melaksanakan tugas pengajaran dengan baik.
Sementara itu, Ketua PGRI Dompu, Drs.Irham mengatakan, atas nama organisasi, dirinya siap mengawal persoalan ini hingga ke tingkat pusat, dengan memanfaatkan jaringan PGRI. “Saya atas nama Ketua PGRI siap kawal masalah ini sampai ke pemerintah pusat,” tandasnya. (dym)
×
Berita Terbaru Update