Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Gaung Tambora, Untungkan Petani Kopi

09 Februari 2013 | Sabtu, Februari 09, 2013 WIB Last Updated 2013-02-09T05:35:08Z

Dompu, (SM).- Momentum menjelang perhelatan dua abad meletusnya Gunung Berapi Tambora, di wilayah Pekat, Kabupaten Dompu,  semakin membumbung nama gunung tersebut di mata masyarakat dunia. Malahan ketenaran nama gunung berapi ini memberikan keuntungan tersendiri bagi para petani perkebunan kopi yang membentang di kaki gunung yang pernah meletus tahun 1815 itu.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Ir.H.Saldin yang ditemui Jum’at (08/2) mengatakan, kopi Tambora sudah dikenal secara meluas mulai dari masyarakat pulau Sumbawa hingga ke sejumlah daerah di Indonesia. Tak heran bila permintaan produk kopi Tambora setiap tahunnya terus meningkat. “Kopi Tambora punya rasa khas dan sangat diminati,” akunya.
Sampai saat ini pihaknya mencatat luas perkebunan kopi di kaki gunung Tambora mencapai 1200 hektar dengan perkiraan produksi per tahun mencapai 95 ton biji yang masih melekat dengan kulitnya. Seiring terus meningkatkanya jumlah permintaan dari luar, membuat pihaknya terus berupaya mendorong minat para petani untuk memperluas kebun kopi. “Dengan produksi kopi yang dihasilkan petani saat ini  kami rasa masih sedikit. Karena kedepan kopi Tambora akan jadi incaran masyarakat Indonesia,” optimisnya.
Mengenai pangsa pasar kopi Tambora sejauh ini masih cukup bagus. Kendati demikian, pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab untuk terus mempromosikan produk perkebunan tersebut melalui berbagai kesempatan seperti di setiap pameran hasil bumi dan potensi daerah. Selain itu, pihaknya juga mendukung petani, disamping menjual dalam bentuk utuh juga dapat mengolah sendiri. Apalagi petani kopi saat ini membentuk kelompok dan dengan cara itu pihaknya menyalurkan bantuan sarana dan prasana pengolahan kopi Tambora.
Perayaan dua abat meletus Tambora yang akan dilaksanakan pada 2015 mendatang, merupakan kesempatan yang amat berharga bagi masyarakat petani dan pemerintah dalam mempromosikan potensi kopi tersebut. Termasuk diantaranya adalah produksi buah mente Tambora.
Lebih jauh dia menjelaskan,  petani kebun kopi dalam beberapa tahun terakhir tidak mengalami kendala yang berarti seperti diserang hama dan penyakit pada tanamannya. “Beda halnya dengan jambu mente yang rawan diserang hama dan penyakit,” ungkapnya. (dym)
×
Berita Terbaru Update