Bima,
(SM).- Proyek bronjongnisasi yang
bersumber dari dana bencana alam yang dikerjakan akhir 2012 dengan menggunakan
anggaran tahun 2012 di Desa Keli Kecamatan Woha, jebol dibawa banjir pada akhir
Januari 2013 ini.
Proyek
yang menelan dana hampir Rp200 juta tersebut belum sempat dinikmati sepenuhnya
oleh masyarakat setempat, namun duluan rusak. Meski demikian, perbaikan ulang
tetap jadi tanggungan kontraktor.
Hari
Rabu 30 Januari 2013, Komisi III DPRD Kabupaten Bima bersama Bagian APP Setda
Bima serta BPBD Kabupaten Bima meninjau langsung sejumlah pembangunan yang
dikerjakan dari anggaran tahun 2012. Salah satu yang ditinjau yakni kegiatan di
Desa Keli.
Komisi
III melihat langsung kondisi proyek bronjong yang sudah jebol sekitar 60-an
meter dari total panjang bronjong 75-an meter. “Bagian atas semuanya jebol,”
ungkap Ketua Komisi III, Fahrirrahman, kemarin.
Sekilas
kontraktor itu menilai, jebolnya proyek bronjong tersebut antara lain
disebabkan mutu pekerjaan yang tidak sesuai serta perencanaan yang tidak tepat
sasaran. “Itu hasil penilaian sementara kita setelah melihat langsung,”
tuturnya.
Antara
Komisi III dengan pelaksana kegiatan telah ada komitmen agar bagian kerusakan
pada proyek tersebut diperbaiki kembali oleh rekanan sehubungan jebolnya
bronjong itu masih dalam masa pemeliharaan.
“Kita
masih berikan waktu untuk perbaiki lagi karna masih dalam tahap pemeliharaan.
Kalau memang tidak dikerjakan, kita akan buat perhitungan. Kalau ada indikasi
mengarah pada tindak pidana, kita akan laporkan,” tegasnya.
Secara
terpisah, PPK proyek bencana alam pada BPD Kabupaten Bima, Wahyudin, yang
dikonfirmasi di kantornya, kemarin, mengakui proyek bronjong di Desa Keli,
jebol. “Yang jebol ada sekitar 22-an meter,” akunya.
Ia
mengaku, arus sungai pada lokasi proyek tersebut dialihkan, sesuai dengan
keinginan masyarakat setempat. arus sungai tersebut, awalnya menuju pemukiman
warga, sekarang dialihkan pada jalur yang lain.
Ia
beralibi, proyek bronjong yang dikerjakan CV Cisarua Indah itu sangat kuat.
Namun jebol karena banjir gunung yang besar dengan volume air yang banyak
sehingga tidak mampu menampung. “Mulai hari ini langsung diperbaiki lagi,”
ucapnya.
Wahyudin
mengatakan tidak meragukan mutu maupun kwalitas pada pekerjaan proyek bronjong
tersebut, meski secara fisik hasil pekerjaan sudah tidak bisa bermanfaat.
“Pengawasannya dilakukan langsung oleh Provinsi,” timpalnya. (Ima)