Bima, (SM).- Proyek
bencana alam pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima
dinilai berhasil oleh pemerintah pusat dengan diberikannya tropy penghargaan
atas dedikasi instansi terkait.
“Kami dapat informasi bahwa Kepala BPBD dan jajarannya
sudah ke Jakarta dalam rangka menerima penghargaan atas pekerjaan proyek
bencana alam,” ujar anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Ahmad Dahlan.
Pernyataan duta Partai Hanura itu menjawab pertanyaan
wartawan kaitan dengan rapat evaluasi hasil Monitoring dan Evaluasi penggunaan
APBD tahun 2012 pada BPBD Kabupaten Bima yang pelaksanaannya ditunda.
Komisi III DPRD Kabupaten Bima mengagendakan rapat evaluasi
tersebut dilaksanakan hari Rabu kemarin, namun tertunda karena jajaran BPBD
Kabupaten Bima tengah berada di Jakarta dalam rangka menerima penghargaan.
Komisi III mengundang BPBD Kabupaten Bima terkait
pelaksanaan proyek bencana alam tahun anggaran 2012 yang kondisinya rata-rata
sudah jebol akibat diterjang banjir awal tahun 2013. Sejumlah paket itu hingga
kini belum diperbaiki.
Menurutnya, pemberian penghargaan tersebut patut
dipertanyakan. Sebab, dari sejumlah paket proyek bencana alam yang bersumber
dari dana bencana alam tahun 2012 pada BPBD Kabupaten Bima rata-rata rusak
parah alias jebol.
“Satu sisi pemerintah pusat memberikan penghargaan pada
BPBD atas prestasi pelaksanaan kegiatan proyek bencana alam, sisi lain
rata-rata proyek bencana alam tahun 2012 rusak parah sebelum sempat dinikmati,”
herannya.
Dahlan mencontohkan, fisik proyek bencana alam pekerjaan
bronjongnisasi di Desa Keli Kecamatan Woha oleh CV Cisarua Jaya akhirnya jebol
sepanjang 35 meter lebih, termasuk fisik proyek Dam Bou Dea Rasabou dan tanggul
di Desa Sangia Kecamatan Sape.
Ketiga contoh proyek bencana alam tersebut dikerjakan tahun
anggaran 2012 dengan alokasi dana rata-rata di atas Rp100 juta. Proyek tersebut
belum sempat dinikmati masyarakat, namun duluan jebol setelah diterjang banjir
awal 2013.
“Besok (hari ini) kita undang kembali untuk rapat evaluasi
atas pelaksanaan proyek-proyek itu,” tutur, Fahrirrahman, Ketua Komisi III DPRD
Kabupaten Bima.
Duta PAN itu menolak menjelaskan lebih detail agenda
pertemuan dimaksud. (ima)