Sebuah fakta yang terjadi Rabu sore (6/2), kuburan
dengan pusara berwarna hijau bertuliskan Tanti Juniarti (alm) digali kembali,
setelah mendapat wangsit dari mimpi sejumlah sahabat almarhumah bahwa yang
bersangkutan “belum meninggal dunia”.
Berikut
catatan wartawan Suara Mandiri, M. Aris Efendi.
SORE hari Rabu, tiba-tiba saja ribuan orang menyemut di
kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lingkungan Salama Kelurahan Nae Kecamatan
Rasanae Barat Kota Bima. Warga yang datang dari berbagai kelurahan itu juga
memadati jalan sekitar, sehingga memacetkan jalur transportasi sekitarnya.
Mereka ternyata, ingin melihat dari dekat peristiwa langka,
jenajah almarhumah Tanti Juniarti (14) warga RT 07 Lingkungan Nae Kelurahan Nae
yang sudah dikebumikan lima
hari lalu, berdasar keputusan keluarga terdekat, digali kembali. Informasi yang
dihimpun, penggalian kembali makam tersebut dilatari wangsit dalam mimpi
sejumlah rekan almarhumah, yang didatangi meminta untuk digali kembali
kuburannya.
Sejumlah rekan almarhum (Aulia, Amelia dan Ade) siswi kelas
III SMPN 2 Kota Bima yang mengaku menerima pesan tersebut bercerita di
sela-sela penggalian kuburan mengaku, bukan saja mereka yang didatangi lewat
mimpi oleh almarhumah yang dikenal baik dan berprestasi tersebut. Banyak teman
lain baik yang satu kelas maupun kelas lainnya, menyatakan hal yang sama. “Kami
didatangi Tanti (Alm). Katanya dia belum meninggal dunia, tapi hanya diajak
jalan-jalan oleh dua orang yang tidak kenalinya. Tolong digali kuburan itu,
almarhum masih hidup,“ demikian kisah sejumlah siswi yang ikut menyaksikan
kuburan sahabatnya yang tengah digali.
Bahkan kata mereka, sahabat akrab almarhumah Yuyun, sering
kali, mulai dari almarhum dikebumikan hingga malam kelima terhitung jumlah hari
pasca almarhum dikebumikan, tetap didatangi almarhum lewat mimpinya. Malah kata
Aulia CS, Yuyun teman akrabnya itu lebih sering diminta untuk segera menggali
kuburan. “Kalau tidak segera digali, sama halnya membiarkan almarhum dibunuh.
Karena dalam mimpinya Yuyun, almarhum mengaku masih hidup dan hanya berjalan di
suatu tempat,“ jelas sejumlah siswi yang sesungguhnya belum tahu filosofi hidup
dan kehidupan ini.
Sementara puluhan warga terdekat tengah menggali kuburan
almarhum yang berdampingan dengan makam bapaknya, beberapa warga lain yang
dimintai komentar, mengaku pula, kesepakatan keluarga tetap menggali makam itu.
Maksudnya hanya satu, ingin membuktikan mimpi dari sejumlah rekan dan sahabat
almarhum, apakah benar keluarga tersayang masih hidup dan hanya dalam kondisi
koma seperti wangsit dalam mimpi itu.
Yuyun teman akrab almarhumah maupun ibu dari almarhumah
yang berada di kerumunan warga yang menyaksikan jalannya penggalian kembali
kuburan, dalam keadaan tegang dan haru. Bahkan sulit dimintai keterangan
ditambah sesaknya lokasi kuburan dari kerumunan warga. Sementara masih dari
sejumlah rekan almarhum, sehari sebelum wafat dan dikebumikan lima hari yang lalu, almarhumah jatuh sakit
(sesuai diagnose medis mengalami kencing manis). Bahkan saat dimandikan,
menurut pengakuan mereka, terlihat tetesan air mata dari Tanti (alm).
Cerita demi cerita dari mimpi indah yang berlabuh di
sejumlah rekan almarhumah, ternyata tidaklah sesempuran asa dan harapan yang
menggelanyut berharap almarhumah Tanti hidup dari ibunda tercinta bahkan dari
seluruh sanak keluarganya. Faktanya, setelah digali sekitar satu setengah jam
lebih, jasad almarhum yang sesunggunya telah bersemayam indah di alam maya pada
Sang Illahi penguasa bumi dan langit, memang tak bernyawa lagi. Bahkan
(maaf,red) kondisinya sudah agak berbau. Hingga akhirnya, sejumlah keluarga
berkesimpulan untuk menguburkan kembali jenazah almarhumah yang terbujur kaku
dengan selembar kain kafan itu. ”Almarhumah memang sudah meninggal dunia. Dan
tercium bau tidak sedap,“ ujar Syafriadin, salah seorang penggali kuburan.
Ribuan orang yang memadati pekuburan itupun, satu persatu
meninggalkan cerita dari wangsit mimpi dari bunga tidur sahabat Tanti (alm).
Ribuan pengunjung yang penasaran tersebut, pergi dengan sejuta wajah penuh
makna. “Dia memang sudah meninggal dunia,“ hanya itu yang tertangkap dari
sekelumit makna yang mungkin tersimpan bersama bisunya pusara Tanti Juniarti
(alm).
Mimpi memang hanyalah mimpi. Sejauhmana kebenaran bisa dibuktikan.
Apakah itu sebuah misteri ataukah kita harus kembali meyakini kebesaran Allah
SWT. Semuanya berpulang kita masing-masing memaknai hidup. (*)