Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Berawal Dari Mimpi, Kuburan Digali Kembali

07 Februari 2013 | Kamis, Februari 07, 2013 WIB Last Updated 2013-02-07T02:01:21Z

 Sebuah fakta yang terjadi Rabu sore (6/2), kuburan dengan pusara berwarna hijau bertuliskan Tanti Juniarti (alm) digali kembali, setelah mendapat wangsit dari mimpi sejumlah sahabat almarhumah bahwa yang bersangkutan “belum meninggal dunia”.
 Berikut catatan wartawan Suara Mandiri, M. Aris Efendi.
 SORE hari Rabu, tiba-tiba saja ribuan orang menyemut di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lingkungan Salama Kelurahan Nae Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Warga yang datang dari berbagai kelurahan itu juga memadati jalan sekitar, sehingga memacetkan jalur transportasi sekitarnya.
Mereka ternyata, ingin melihat dari dekat peristiwa langka, jenajah almarhumah Tanti Juniarti (14) warga RT 07 Lingkungan Nae Kelurahan Nae yang sudah dikebumikan lima hari lalu, berdasar keputusan keluarga terdekat, digali kembali. Informasi yang dihimpun, penggalian kembali makam tersebut dilatari wangsit dalam mimpi sejumlah rekan almarhumah, yang didatangi meminta untuk digali kembali kuburannya.
Sejumlah rekan almarhum (Aulia, Amelia dan Ade) siswi kelas III SMPN 2 Kota Bima yang mengaku menerima pesan tersebut bercerita di sela-sela penggalian kuburan mengaku, bukan saja mereka yang didatangi lewat mimpi oleh almarhumah yang dikenal baik dan berprestasi tersebut. Banyak teman lain baik yang satu kelas maupun kelas lainnya, menyatakan hal yang sama. “Kami didatangi Tanti (Alm). Katanya dia belum meninggal dunia, tapi hanya diajak jalan-jalan oleh dua orang yang tidak kenalinya. Tolong digali kuburan itu, almarhum masih hidup,“ demikian kisah sejumlah siswi yang ikut menyaksikan kuburan sahabatnya yang tengah digali.
Bahkan kata mereka, sahabat akrab almarhumah Yuyun, sering kali, mulai dari almarhum dikebumikan hingga malam kelima terhitung jumlah hari pasca almarhum dikebumikan, tetap didatangi almarhum lewat mimpinya. Malah kata Aulia CS, Yuyun teman akrabnya itu lebih sering diminta untuk segera menggali kuburan. “Kalau tidak segera digali, sama halnya membiarkan almarhum dibunuh. Karena dalam mimpinya Yuyun, almarhum mengaku masih hidup dan hanya berjalan di suatu tempat,“ jelas sejumlah siswi yang sesungguhnya belum tahu filosofi hidup dan kehidupan ini.
Sementara puluhan warga terdekat tengah menggali kuburan almarhum yang berdampingan dengan makam bapaknya, beberapa warga lain yang dimintai komentar, mengaku pula, kesepakatan keluarga tetap menggali makam itu. Maksudnya hanya satu, ingin membuktikan mimpi dari sejumlah rekan dan sahabat almarhum, apakah benar keluarga tersayang masih hidup dan hanya dalam kondisi koma seperti wangsit dalam mimpi itu.      
Yuyun teman akrab almarhumah maupun ibu dari almarhumah yang berada di kerumunan warga yang menyaksikan jalannya penggalian kembali kuburan, dalam keadaan tegang dan haru. Bahkan sulit dimintai keterangan ditambah sesaknya lokasi kuburan dari kerumunan warga. Sementara masih dari sejumlah rekan almarhum, sehari sebelum wafat dan dikebumikan lima hari yang lalu, almarhumah jatuh sakit (sesuai diagnose medis mengalami kencing manis). Bahkan saat dimandikan, menurut pengakuan mereka, terlihat tetesan air mata dari Tanti (alm).
Cerita demi cerita dari mimpi indah yang berlabuh di sejumlah rekan almarhumah, ternyata tidaklah sesempuran asa dan harapan yang menggelanyut berharap almarhumah Tanti hidup dari ibunda tercinta bahkan dari seluruh sanak keluarganya. Faktanya, setelah digali sekitar satu setengah jam lebih, jasad almarhum yang sesunggunya telah bersemayam indah di alam maya pada Sang Illahi penguasa bumi dan langit, memang tak bernyawa lagi. Bahkan (maaf,red) kondisinya sudah agak berbau. Hingga akhirnya, sejumlah keluarga berkesimpulan untuk menguburkan kembali jenazah almarhumah yang terbujur kaku dengan selembar kain kafan itu. ”Almarhumah memang sudah meninggal dunia. Dan tercium bau tidak sedap,“ ujar Syafriadin, salah seorang penggali kuburan.
Ribuan orang yang memadati pekuburan itupun, satu persatu meninggalkan cerita dari wangsit mimpi dari bunga tidur sahabat Tanti (alm). Ribuan pengunjung yang penasaran tersebut, pergi dengan sejuta wajah penuh makna. “Dia memang sudah meninggal dunia,“ hanya itu yang tertangkap dari sekelumit makna yang mungkin tersimpan bersama bisunya pusara Tanti Juniarti (alm).
Mimpi memang hanyalah mimpi. Sejauhmana kebenaran bisa dibuktikan. Apakah itu sebuah misteri ataukah kita harus kembali meyakini kebesaran Allah SWT. Semuanya berpulang kita masing-masing memaknai hidup. (*)
×
Berita Terbaru Update