Kota Bima, (SM).- Menjelang
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Bima Mei mendatang, Wakil
Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE mengajak masyarakat Kota Bima untuk
tidak menyikapi perbedaan dengan yang berlebihan, karena akan berpotensi pada
perpecahan. Padahal sejatinya, perbedaan merupakan rahmat hidup, yang apabila
dipandang dengan saling menghargai maka akan melahirkan kebersamaan.
Pernyataan tersebut saat
disampaikan Wakil Walikota yang biasa disapa Aji Man saat memberikan sambutan
pada acara Pendidikan dan Pelatihan Dasar Satu Barisan Serbaguna Ansyor
(Banser) NU GP Ansyor Kota Bima di Hotel Komodo, Kamis (31/1).
Aji Man yang saat itu menyinggung
soal Pemilukada Kota Bima mengatakan, sekitar tiga bulan lagi masyarakat Kota
Bima akan dihadapkan dengan pesta demokrasi rakyat. Namun dirinya sangat
bersyukur, karena hingga saat ini suasana politik di Kota Bima masih aman dan
terkendali. “Alhamdulillah kondisi daerah kita masih aman dan terkendali. Kita
pun berharap, semoga kedamaian seperti ini akan terus terjaga,” harapnya.
Ia mengaku, padahal dalam
perkembangan jelang Pemilukada, akhir-akhir ini sudah ada lima sampai tujuh orang pasangan bakal calon
yang akan bertarung merebutkan kursi nomor satu di Kota Bima. Tapi dinamika
yang terbangun sangat indah dan jauh dari resistensi.
Dirinya juga mengingatkan, jika
ada pasangan calon lain yang menjelekkan antarsatu sama lain, seyogyanya bisa disikapi
dengan kepala dingin dan tidak mudah terprovokasi. “Perbedaan itu biasa, tapi
jangan sampai disikapi secara berlebihan. Karena hakekatnya perbedaan adalah
rahmat yang harus disyukuri,” katanya.
Kepada semua pihak Aji Man juga
meminta agar bersama-sama menjaga kondusifitas daerah, hingga suksesnya
Pemilukada. Karena belakangan ini juga Kota Bima diberitakan negatif, sehingga
pandangan sebagian orang yang berada di luar daerah, Kota Bima tidak aman.
“Yang lebih mengiris hati, yakni daerah kita dicap sebagai dareah teroris padahal
sesungguhnya tidak benar,” jelasnya.
Aji Man juga mengaku masyarakat
Kota Bima mesti bersyukur, meski daerah lain terkoyak-koyak oleh konflik
horisontal yang melibatkan antarsesama masyarakat, namun Kota Bima masih aman.
“Ini jadi tantangan dan tugas kita bersama, tanpa terkecuali, untuk menjaga
daerah ini tetap kondusif,” tambahnya. (bnq)