Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Warga Samili Curhat Didepan Prof. Faroek dan 10 Kementrian

12 Januari 2013 | Sabtu, Januari 12, 2013 WIB Last Updated 2013-01-12T10:08:05Z

Bima, (SM).- Anggota DPD RI Prof. DR. Faroek Muhammad dan 10 Kementrian RI, Kamis kemarin menggelar kunjungan kerja di Desa Samili Kecamatan Woha. Di hadapan warga setempat, rombongan dari Jakarta tersebut menyerap aspirasi untuk diperjuangkan pada program. Setelah itu, rombongan dimaksud melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Dompu dan bertatap muka dengan kepala daerah setempat dan sejumlah Kepala SKPD.

Di Desa Samili, Faroek Muhammad dan 10 Kementrian masing-masing dari Kementrian Pertanian, Kemenpora, Kementrian Kehutanan, Kemendiknas, Kementrian Kelautan, Kementrian Sosial, Kementrian Percepatan Daerah tertingggal, Bappenas dan Kementrian Menkokesra diterima oleh Camat Woha Drs. Dahlan dan Kepala Desa Samili Muhammad Hatta.
Saat itu, hadir sejumlah masyarakat dan menyampaikan aspirasi, seperti masalah kelangkaan pupuk dan meminta kepada Kementrian Pertanian untuk memperhatikan persoalan yang dimaksud. Kemudian, warga juga meminta kepada pemerintah mencarikan solusi mengenai banjir kiriman yang setiap tahun menghantam Kecamatan Woha.
Tidak hanya itu, warga juga meminta agar diantara batas desa, terutama desa yang kerapkali bertikai, bisa dibangunkan Polsek Pembantu guna mencegah secara dini potensi konflik antardesa. “Setiap tahun konflik antardesa di Kecamatan Woha kerap terjadi. Dengan adanya Polsek Pembantu itu, potensinya mampu dicegah secara dini,” ujar salah seorang warga.
Mereka juga meminta kepada pemerintah pusat dan daerah serius menangani konflik dan tidak hanya bersikap setelah jatuh korban, baik korban jiwa maupun korban material. “Selama ini pemerintah selalu terlambat mengantisipasi konflik yang terjadi. Kami ingin sesaat setelah terjadi konflik pemerintah bisa turun dan menanganinya,” harap warga.
Anggota DPD RI Prof. DR. Faroek Muhammad yang saat itu sebagai pembicara tunggal tidak memperpancang kata. Dia hanya menjelaskan jika aspirasi tersebut akan diupayakan tertuang dalam program 10 Kementrian yang hadir.
Usai di Desa Samili, rombongan menuju Kabupaten Dompu. Kedatangan mereka disambut  Bupati dan Wakil Bupati Dompu, Muspida, Anggota DPRD Kabupaten Dompu dan sejumlah Kepala SKPD di Pandopo Bupati.
Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin dalam sambutannya menguraikan kondisi daerahnya. Mulai dinamika sosial, pertanian, serta masalah teroris yang menghebohkan warga Bima Dompu beberapa hari yang lalu. Dirinya berharap, semoga dengan kedatangan rombongan tersebut mampu memberikan solusi terbaik bagi keamanan dan kemajuan daerahnya.
Faroek Muhammad mengaku, DPD memang memberikan perhatian penuh kepada daerah konflik dan tertinggal. Mengidentifikasi akar masalah dan mencarikan solusi terbaik untuk kemajuan daerah yang dimaksud. “NTB memang masuk daftar daerah konflik setelah Papua dan Sulawesi. Namun kami yang ada di pusat pun tak tinggal diam. Bersama dengan LIPI kami coba mengidentifikasi persoalannya dan menawarkan solusi melalui program. Untuk itulah kami bawa serta 10 Kementrian ini,” ujarnya. (bnq)
×
Berita Terbaru Update