Kota Bima, (SM).- Mendengar
rencana terduga teroris Dimas Antasari alias Anas Wiryanto yang ditembak mati
oleh Densus 88 di Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu akan dikuburkan di
Pemakaman Kelurahan Penatoi, Tujuh orang warga Kelurahan setempat, Kamis
kemarin mendatangi Mapolres Bima Kota. Mereka datang untuk menyampaikan
penolakan rencana penguburan Anas.
Kedatangan tujuh orang yang
mengaku sebagai tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda Kelurahan
Penatoi itu disambut Kapolres Bima Kota. Bertempat di ruang tunggu kantor
Mapolres Bima Kota, tujuh orang tersebut
menyampaikan keinginannya dan menyerahkan surat
penolakan yang sudah ditandatangani oleh warga.
Mukhtar, SH selaku juru bicara
mengatakan, terkait rencana pemakaman terduga teroris tersebut, pihak keluarga
Anas sudah menyampaikan keinginannya kepada Lurah Penatoi. Namun Lurah belum
bisa memutuskan sebelum melakukan koordinasi dengan seluruh tokoh masyarakat, tokoh
agama dan tokoh pemuda setempat.
Menindaklanjuti itu, pihaknya pun
menolak rencana pihak keluarga Anas. Dengan alasan, almarhum terduga teroris
bukan warga Kelurahan Penatoi. Kemudian, saudara Anas beserta isterinya yang
berdomisili di Penatoi bukan warga asli setempat. “Anas dulu tinggal di
Kelurahan Penatoi hanya numpang, bukan warga asli Penatoi. Saat kasus teroris
di Desa Sanolo dulu, Anas sudah tidak tinggal di Kelurahan Penatoi,” tegasnya.
Kemudian pertimbangan lain,
lanjutnya, ahli waris Anas juga masih hidup dan menetap di Wera. Dan sebaiknya,
Anas juga dikuburkan di kampung halamannya. “Kami menolak dengan tegas rencana
pemakaman itu. Jika saja nanti Anas dikuburkan di Kelurahan Penatoi, kami tidak
ingin kelurahan kami ini dicap sebagai kelurahan teroris, dan kami tidak
menjamin keamanannya,” katanya.
Sementara itu, usai mendengar
penjelasan perwakilan warga, Kapolres Bima Kota AKBP. Kumbul KS,
SIK, SH mengatakan keberatan dari warga itu akan ditindaklanjuti. Pihaknya pun
akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bima, Camat dan Lurah setempat untuk
membahahs masalah tersebut. “Kami akan segera menggelar rapat dengan unsur
terkait. Semoga saja ada solusi terbaik,” ujarnya. (bnq)