Kota Bima, (SM).-
Tak ingin mengecewakan para pendukungnya yang telah memberikan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat dukungan maju melalui
jalur independent pada Pemilukada Kota Bima 2013, Abdul Wahid, M.Ag melanjutkan
perjuangannya ke jalur partai. Demikian ditegaskan Manajer Tim Pemenangannya,
Mukhlis Muma Leon
kepada Suara Mandiri, Kamis malam guna menanggapi pertanyaan wartawan, terkait
tidak lolosnya dalam verifikasi KPUD Kota Bima.
Menurut Leon, dokumen KTP pendukungnya
sebanyak 9 ribu bahkan mencapai 10 ribu lebih yang telah diserahkan pihaknya
pada KPUD Kota Bima, tetap diamankan sebagai modal untuk maju melalui jalur
partai demi mengobati kekecewaan para pendukungnya yang mendorong untuk maju
melalui jalur independent. “Ini amanah dan tanggung jawab moral yang harus
dituntaskan, apapun hasilnya nanti,” katanya.
Untuk partai, kata Leon, pihaknya
sudah melakukan komunikasi politik bersamaan dengan Dul Wahid mendaftarkan diri
ke jalur independent. “Partai mana saja yang sudah ada komunikasi baik,
insyaAllah tanggal 31 Januari nanti akan diumumkan,” akunya.
Dul Wahid, sapaan bakal calon
Walikota ini yang dihubungi Suara Mandiri melalui telepon selulernya mengaku,
dirinya membawa amanah suara rakyat dan amanah keilmuan. Untuk itu, kita harus
melakukan perubahan yang tertata. “Jangan gara-gara keadaan kita eror seperti
tidak lolosnya melalui jalur independent, kita harus mundur. Bagi saya, kita
perlu memperbaikinya dan melanjutkan permainan ini,” ungkap tokoh muda kelahiran
Sambinae.
Kata dia, sebagai seorang
pemimpin, kita harus menjadi petarung. Sebab ini tanggung jawab moral yang
diamanahkan para pendukungnya. “Insya Allah dengan niat ikhlas, Allah akan
merestui saya maju bersama partai,” tegas penulis buku “Jara Mbojo” ini.
Sementara itu, Akademisi dari STIH Muhammadiyah Bima Taufik
Firmanto, SH., LL.M. menyayangkan gagalnya Dul Wahid untuk memenuhi batas
minimum dukungan untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bima
2013. "Ia tokoh kampus yang sangat potensial ke depan, pikiran dan
kiprahnya yang progressif sangat dibutuhkan oleh Kota Bima untuk maju,"
katanya saat dihubungi melalui telepon.
Lebih lanjut pria yang konsens di bidang studi Pemilu ini
menyarankan agar Dul Wahid memilih alternatif lain untuk maju bertarung pada
Pilkada nanti, dengan membidik kendaraan partai politik. "Masih ada
peluang bagi beliau untuk menggandeng Parpol yang saat ini masih belum memiliki
akad dengan calon lain," ujarnya.
"Sungguh disayangkan jika dukungan dari masyarakat
yang sudah terakomodir melalui pengumpulan KTP, kemudian menjadi sia-sia.
Beliau punya tanggungjawab moral untuk memupuk dan melanjutkan dukungan
masyarakat Kota Bima," tandas alumni STIH Muhammadiyah dan UGM Yogyakarta
yang pernah menulis skripsi dan tesis tentang Pemilu ini. (sam)