Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Warga Mande Demo Soal Diskriminasi Penerima Jamkesmas

11 Januari 2013 | Jumat, Januari 11, 2013 WIB Last Updated 2013-01-11T02:41:30Z

Warga Kelurahan Mande mempertanyakan daftar nama penerima jamkesmas yang dinilai salah sasaran.
Kota Bima, (SM).- Terjadi diskriminasi penerima kartu Jaminan Kesehatan masyarakat (Jamkesmas), puluhan warga Kelurahan Mande, Kamis (10/1) pukul 10.00 wita mendatangi kantor Kelurahan. Warga menuntut dilakukan pendataan dan verifikasi ulang, karena banyak penerima jamkesmas adalah warga yang tergolong mampu.

Dalam orasinya, Saharudin, S.Sos, menuding pemerintah kelurahan dan pihak-pihak terkait dibalik amburadulnya data penerima kartu Jamkesmas. Persoalannya, banyak dari nama-nama yang kemudian dilansir sebagai pemerima Jamkesmas sebenarnya adalah warga yang masuk kategori mampu secara ekonomi. Sebaliknya warga yang memang benar-benar tidak mampu malah tidak mendapatkannya.
Saharudin juga menilai pendataan dan verifikasi warga penerima kartu Jamkesmas yang dilakukan petugas terkesan dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa melibatkan petugas di tingkat Rukun Tetanggga (RT) yang mengetahui layak tidak layaknya warga yang akan mendapatkan kartu Jamkesmas.
Parahnya lagi, nama-nama warga yang mendapatkan kartu Jamkesmas dan apa syarat warga penerima kartu Jamkesmas tidak pernah disosialisasikan namun langsung diumumkan melalui pengeras suara. Warga pada pihak Kelurahan memberikan waktu tiga hari untuk segera menghadirkan para petugas yang melakukan pendataan dan yang melakukan verifikasi serta menarik kembali kartu Jamkesmas yang telah dikeluarkan. Bila tidak, warga mengancam bakal menduduki dan menyegel kantor Lurah untuk selamanya.
Salah satu warga yang diwawancara, Suherman mengatakan, adanya reaksi warga lantaran kaget, tiba-tiba mendengar adanya pengumuman dari pihak Kelurahan melalui pengeras suara ditujukan pada warga yang namanya sebagai penerima Kartu Jamkesmas.
Menurut Suherman, dari data warga penerima kartu Jamkesmas sebanyak 334 orang banyak diantaranya adalah warga cukup mampu. Contoh, atas nama Rosdiana dan Nursaqiyah yang dianggap mampu secara ekonomi namun diakomidir mendapatkan kartu Jamkesmas. Alasan tersebutlah kemudian warga saat ini melakukan aksi demo.
Dengan munculnya nama warga mampu sebagai penerima kartu Jamkesmas, warga berkesimpulan terjadi manipulasi data oleh petugas, apalagi sepengetahuan warga selama ini tidak pernah menemukan atau menjumpai adanya petugas yang melakukan verifikasi terhadap warga penerima Jamkesmas.
Sementara Sekretaris Kelurahan Mande, A. Rasyid di depan warganya mengatakan, untuk proses pendataan dan verifikasi warga penerima kartu Jamkesmas bukan dilakukan pemerintah kelurahan, namun dilakukan langsung oleh petugas Badan Pusat Statistik (BPS) dan beberapa pihak terkait.
Rasyid juga melalui pengeras suara mengaku tidak tahu menahu proses yang dilakukan petugas BPS, sepengetahuan pihak kelurahan yang melakukan pendataan adalah pihak BPS. Begitupun mengenai seperti apa syarat warga penerima kartu Jamkesmas, A. Rasyid mengaku juga tidak pernah tahu karena memang tidak pernah dilakukan koordinasi.
Menindak lanjuti adanya aksi demo, A. Rasyid berjanji segera akan melakukan klarifikasi pada BPS dan instansi terkait kebenaran atas data warga penerima kartu Jamkesmas yang dilansir. (dd)
×
Berita Terbaru Update