Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tujuh Hektar Sawah di Dodu Terancam Puso

31 Januari 2013 | Kamis, Januari 31, 2013 WIB Last Updated 2013-01-30T17:30:00Z

Kota  Bima, (SM).- Tujuh hektar areal persawahan warga di Kelurahan Dodu Kota Bima terencam puso, setelah sebelumnya terendam banjir yang terjadi Selasa (30/1) pukul 16.00 wita. Selain areal pertanian, banjir juga merendam 12 rumah warga. Banjir yang datang tiba-tiba sempat membuat warga panik.

Genangan banjir dipemukiman warga setinggi lutut orang dewasa, selain merendam rumah dan areal pertanian, banjir juga melumpuhkan arus lalu lintas, pada jalur lintas Bima-Sape akibat arus air yang begitu besar pada badan jembatan penghubung Lingkungan Dodu I dan Dodu II. Bahkan tembok pagar di SDN 18 sampai roboh akibat derasnya terjangan banjir.
Selain bencana banjir yang terjadi, selang beberapa jam juga terjadi longsor di kawasan Kelurahan Lampe, akibat longsor yang terjadi sampai membuat arus lalu lintas juga terganggu karena longsoran tanah yang menutup jalan raya. Namun beberapa saat setelah kejadian, alat berat yang dikerahkan kemudian berhasil menyingkirkan material tanah dari badan jalan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kota Bima, Ir. Syamsudin dikonfirmasi mengatakan, untuk jumlah areal pertanian yang tergenang banjir seluas tujuh hektar, dua hektar diantaranya mengalami rusak berat, bakan sampai terancam gagal panen. Diperkirakan kerugian petani akibat kerusakan Rp 8 juta per hektar. Sementara lima hektar lainnya masih dapat diselamatkan.
Untuk langkah diambil, Dispertanak hanya dapat memberikan bantuan bibit pada musim dapat berikutnya, namun diakui Syamsudin pihaknya akan segera beroordinasi dengan pihak BPBD untuk masalah sedikit santunan bagi petani yang mengalami kerusakan berat pada tanaman.
Ditambahkannya, untuk persawahan yang mengalami rusak ringan dan sedang baru berumur empat sampai lima minggu. Sedangkan untuk menentukan besarnya kerugian petani akibat banjir yang terjadi saat ini petugas masih melakukan pendataan.
Ditemui secara terpisah, Kepala BPBD melalui Sekretarisnya, H.Hairil di kantornya mengatakan, jumlah rumah warga yang terendam banjir sebanyak 12 rumah, mengenai kerugian sampai saat ini belum ada laporan resmi, karena memang juga tidak ada harta benda yang rusak akibat banjir yang terjadi.
Saat petugas melakukan pemantauan saat banjir, tinggi air diperkirakan kurang lebih satu meter. Untuk langkah proaktif, petugas telah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa bahan makanan pada warga korban banjir. “Sementara ini bantuan hanya bahan makanan sambil nunggu proses verifikasi kerugian warga akibat banjir yang terjadi,” janjinya. (dd)
×
Berita Terbaru Update