Bima,
(SM).- Komandan Distrik Militer
Dandim 1608 Bima, Letkol Fery W dalam acara Rakor Kamtibmas dengan jajaran
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) bersama Pemerintah Kabupaten Bima,
meminta masyarakat tanggap isu apapun.
“Kaitan
dengan isu apapun, kita harus tanggap,” pintanya saat sambutan yang dihadiri
Bupati Bima, Ketua DPRD Kabupaten Bima, Ketua Pengadilan Negeri Raba Bima,
Kapolres Bima Kota dan sejumlah pejabat lainnya, Senin.
Ia
menyampaikan, jika ditarik grafik, eskalasi konflik pada tahun 2012 cukup
tinggi terutama pada bulan September, Oktober dan November tahun 2012. “Saya
melihat masyarakat kita masih bertumpu pada Kepolisian untuk penyelesaian
masalah,” ucapnya.
Padahal,
kata dia, penyelesaian konflik adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat.
Ia menilai, kerusuhan yang terjadi selama tahun 2012, kebanyakan melibatkan
dari kalangan muda. “Kalaupun ada orang tua, hanya satu atau dua orang,”
sebutnya.
Jika
ditarik siapa yang salah, menurut dia, semua pihak harus kembali pada orang tua
masing-masing. Barangkali didikan para orang tua terhadap anaknya, ada yang
salah. “Mari kita didik anak-anak kita dengan baik,” pintanya.
Ia
melihat rentetan kejadian yang terjadi selama tahun 2012, ada dua penyebabnya.
Masyarakat tidak patuh terhadap hukum atau masyarakat tidak tahu hukum.
“Membacok atau membunuh orang dianggap biasa dengan sering kalinya terjadi hal
serupa,” imbuhnya.
Hal
lainnya, kata dia, masyarakat wara wiri ke sana ke mari sembari membawa parang tanpa
alasan tepat. “Kalau tidak tepat alasannya, emosi sedikitnya langsung main
bacok. Ini peran kita semua. TNI-Polri siap membantu,” tegasnya.
Meski
TNI-Polri selalu siap setiap saat, namun tanpa peran serta dan dukungan dari
masyarakat sulit bisa dicapai. “Ini yang perlu bagi kita semua untuk
menyadarkan masyarakat kita,” timpalnya.
Ia
meminta agar para orang tua tidak melepas begitu saja anak-anaknya yang
memasuki usia remaja. Sebab, jika dilepas begitu saja akan dengan gampang
terpengah dengan kondisi lingkungan dan dipengaruhi.
Pada
kesempatan tersebut, Ia menghimbau pada semua pengambil kebijakan, agar
diadakan ‘jam komandan’, kalau istilah dalam militer. “Kita berikan pencerahan
rutin dan harus dibuatkan semacam program,” ucapnya. (Ima)