Kota Bima, (SM).- Sayap jembatan Kelurahan Sadia di Jalan Gatot Subroto
sepanjang 10 meter, Senin (22/1) malam
sekitar pukul 22/00 wita roboh. Diduga robohnya sayap jembatan akibat terkikis air banjir. Guna menghindari
adanya korban jiwa warga terpaksa menutup sebagian badan jembatan.
Pantauan di
lapangan, Selasa (22/1) terlihat penutupan bagian timur badan jembatan untuk
tidak dilewati oleh kendaraan, terpaksa kendaraan dialihkan pada satu jalur
saja untuk menghindari terjadinya loongsor susulan. Akubat penutupan
jalan ini terlihat sedikit terjadi kemacetan.
Warga setempat,
Wahyu diwawancara di lokasi jembatan mengatakan, kejadiannya sekita pukul 22.00
wita, warga sekitar ikut merasakan getaran seperti terjadi gempa bumi. ”Kita
sempat panic,” ujarnya.
Lanjut Wayu,
diperkirakan robohnya sayap jembatan akibat banjir beberapa hari terakhir yang
terus terjadi sehingga membuat tanggul tersebut jebol. Tidak saja tangul pada
sisi jembatan yang roboh, juga beberapa bulan lalu di sekitar areal jembatan
tanggul sepanjang lima meter juga roboh akibat terjangan air banjir.
Ditemui di
kantornya, Kepala Bidang Cipta Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bima, Didi
Fadiansyah, ST mengatakan, untuk jembatan Sadia dari hasil pantuan petugas
roboh akibat kikisan air yang beberapa hari terjadi memang kerap terjadi
banjir, lantaran derasnya air ini kemudian perlahan mengikis bagian pondasi
bangunan sehingga kemudian roboh.
Sebenarnya, untuk
status jembatan Sadia bukan merupakan kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima,
karena statusnya jalan propinsi begitupun dengan jembatannya. Oleh karena itu
biaya perbaikan sampai biaya perawatan masih ditanggung pemerintah provinsi.
Namun untuk mengantisipasi terjadinya hal yang dapat membahayakan warga,
pihaknya telah menghitung seluruh biaya perbaikan untuk kemudian ditanggulangi
melalui anggaran tanggap darurat pada kantor Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kota Bima.
Dari rincian
perhitungan kurang lebih anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan sayap
jembatan Rp 50 juta. (dd)