Bima, (SM).- Salah seorang
korban yang tewas ditembak Densus 88 Mabes Polri di Desa Mangge Nae Kecamatan
Dompu Kabupaten Dompu, Bachtiar yang diketahui kesehariannya sebagai penjual
kue kering.
Warga asal RT 14 RW 01 Kampung
Bugis Desa Timu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima itu juga dikenal taat beribadah.
Bapak 4 anak itu meninggalkan seorang istri bernama, Nuraini. “Keseharian abi
(panggilan Bachtiar) sebagai penjual kue kering, seperti donat. Setiap harinya
tidak pernah tinggalkan rumah kecuali berjualan,” tutur Nuraini, istri almarhum
pada sejumlah wartawan di kediamannya, Ahad (6/1).
Nuraini tidak percaya dengan
kenyataan yang dialaminya. Nyawa suaminya seketika direnggut tim Densus 88
Mabes Polri. “Saya tidak pernah ada firasat akan terjadi hal ini. Tidak ada
tanda-tanda,” kisahnya.
Pada Jum’at (4/1), kenang
Nuraini, suaminya beraktifitas seperti hari-hari biasa. Pada pagi hari sempat
berjualan keliling. Siang hari, Bachtiar menunaikan sholat Jum’at di salah satu
mesjid di Desa Kananga Kecamatan Bolo. Sepulang sholat Jum’at, lanjut dia,
suaminya bermain bersama dengan anak-anaknya. Sore hari, sekitar pukul 15.00
Wita, suaminya pamitan mau menagih harga jualan pada sejumlah langganan. “Tidak
disebut mau tagih dimana,” ucapnya.
Suaminya, kata dia, biasa pergi
menagih utang pada sore hari, meskipun tidak dilakukan setiap hari. Sekitar
pukul 17.00 Wita, suaminya sempat komunikasi dengannya via seluler yang meminta
agar disiapkan makanan.“Abi bilang pada saya saat itu saya pulang, siapkan
makanan,” ucapnya menirukan pesan Bachtiar.
Namun orang yang ditunggu tidak
kunjung tiba di rumah. Sekitar pukul 18.00 Wita, dirinya mengirim SMS 5 kali
menanyakan keberadaan. “Jam 9 malam saya telepon, tapi Hp-nya tidak aktif lagi.
Tidak ada kecurigaan apa-apa, saya biasa-biasa saja,” ungkapnya.
Namun pada pagi harinya, Sabtu
(5/1) baru didengar olehnya terjadi penembakan di Dompu, salah satunya atas
nama Bachtiar yang meninggal. “Baru saya tau setelah ada cerita dari tetangga
dan muncul berita di televisi ada disebut nama Bahctiar. Saya menjadi yakin
kalau yang meninggal di Dompu atas nama Bachtiar itu adalah suami saya,
walaupun sampai hari ini belum ada Polisi yang datang beritahu,” tuturnya. (Ima)