Kota Bima, (SM).- Jenis
tanaman iles-iles atau yang dalam bahasa Bima dikenal tanaman ‘Maja Kadi’
kini menarik perhatian Kepala Dinas Kehutanan Kota Bima, Ir. H. Zulkifli.
Betapa tidak, ternyata tanaman tersebut jika dibudidayakan dengan baik maka
mampu menanggulangi kemiskinan. Awal tahun ini pun, penyebaran bibit ‘Maja
Kadi’ sudah mulai dilakukan.
Saat ditemui di ruangannya, Rabu
kemarin, H. Zulkifli begitu bersemangat memaparkan tentang tanaman yang bisa
memberikan keuntungan hingga Rp80 juta setahun dalam satu hektar tanam. Kata
dia, jenis pohon perdu tersebut kini menjadi komoditi ekspor. Sasaran utamanya,
negara Jepang dan Taiwan,
untuk bahan pembuatan mie dan kosmetik.
Proses tanam hingga panen pun
tidak repot. Karena jenis tanamannya tidak bakal merugikan petani. ‘Maja
Kadi’ hanya cukup ditanam di tegalan, tidak diserang hama dan tidak ada ongkos produksi. Bahkan
tak perlu diawasi setiap hari. Untuk harganya pasca dipanen, menjanjikan.
Pasarnya pun sudah jelas. “Petani tak perlu gundah siapa yang akan mengambil ‘Maja
Kadi’ ini, karena pemerintah akan bekerjasama dengan investor. Petani
menunggu saja tanaman ini ditimbang dan menerima uang,” katanya.
Lanjut H. Zulkiifli, tanaman yang
berusia sembilan bulan dan tidak menganggu tanaman lain di sekitarnya itu, di
tahun pertama sudah mendapatkan keuntungan sekitar Rp15 – Rp30 juta dalam satu
hektar. Tahun kedua, keuntungannya sekitar Rp30 – Rp60 juta dalam satu hektar,
kemudian di tahun ketiga bisa dapat untung hingga Rp80 juta dalam satu hektar.
Proses yang dilakukan petani
setelah memanen biji ‘Maja Kadi’ sebelum ditimbang dan diekspor hanya
mengiris dan mengeringkan selama beberapa hari. “Yang dikirim nanti dalam
bentuk irisan, bukan dalam bentuk tepung,” terangnya. Ia mengaku, dalam satu
tanaman ‘Maja Kadi’, isinya bisa mencapai 20 biji. Beratnya pun nanti
bisa mencapai lima
kilo. Karena semakin lama, tanaman tersebut akan semakin besar.
Masih menurut Zulkifli, yang
sudah dilakukannya kini menyebarkan ‘Maja Kad’i di sejumlah kelurahan.
Seperti Kelurahan Santi dan Kelurahan Kolo, masing-masing sebanyak seribu bibit
kepada petani setempat. Selain itu, pihaknya juga mensosialisasikan tentang
tanaman tersebut serta keuntungan yang bisa didapatkan. “Kami sedang tidak
memperlihatkan mimpi kepada masyarakat petani, ini kenyataan yang harus segera
dilakukan. Jika kita sabar membudidayakan ini, maka ‘Maja Kadi’ akan
menanggulangi kemiskinan,” katanya.