Kota Bima, (SM).- Sekertaris
Dikpora Kota Bima,Drs Alwi Yasin, M.AP berang atas sikap malas Kepala
Sekolah dan guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Oi Foo Kota Bima.
Karena Meski di hari kerja, suasana sekolah setempat selama 5 (lima) hari kosong melompong. Mulai kepala sekolah, dewan guru hingga siswa, absen.
Sekertaris
Dikpora Kota Bima, Alwi Yasin saat meninjau sekolah setempat Sabtu (12/3)
mengaku marah kepada para Kasek dan guru, karena selama 5 hari
meninjau dan mendatangi sekolah setempat pagi dan sore hanya disambut meja dan kursi.
“Tidak ada siapa-siapa di sekolah itu. Pintu pagar dibiarkan terbuka. Begitupun
ruang kelas tidak terkunci,” beber Alwi pada Suara
Mandiri saat bersama-sama meninjau sekolah setempat.
Menurutnya, kondisi tersebut sudah berlangsung
sejak pekan lalu pasca terjadinya penganiayaan dan pemerkosaan terhadap seorang
guru oleh penjaga sekolah. Katanya, kepala sekolah dan guru
merasa terancam karena pelaku pemerkosaan itu belum tertangkap.Padahal, masalah
tersebut telah dibahas waktu hearing bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima
beberapa hari lalu, terkait keamanan dan kenyamanan guru dalam bertugas.
Untuk keamanan guru tersebut telah ada jaminan dari lurah dan camat,
tohnya hingga kini KBM di sekolah tersebut tidak berjalan sama sekali.Ini dibuktikan dengan kondisi lingkungan Kelurahan Oi Fo’o telah dipastikan aman
dan tidak ada reaksi apa-apa dari masyarakat yang dapat mengancam keselamatan
guru serta kepala sekolah. ‘’Malah orang tua siswa dan warga Oi Fo’o umumnya,
sangat mengharapkan proses Kegiatan Belajar mengajar (KBM) di sekolah itu
berjalan kembali,” ujarnya.
Dia
menjelaskan, tidak ada aktifitas warga yang mengancam keamanan guru. Bahkan, warga sudah
sepakat akan mendatangi Dikpora mempertanyakan perihal sekolah itu yang selalu
meliburkan diri. ‘’Kasihan anak-anak pak, sudah lama tidak belajar,” ucapnya
mengadu.
Hal senada disampaikan warga kelurahan setempat
mengharapkan, KBM di sekolah itu segera dijalankan kembali, mengingat, waktu
ujian bagi siswa kelas tiga sudah sangat dekat. Selain itu Ia juga berharap
pihak kepolisian dapat segera menangkap oknum penjaga sekolah pelaku
pemerkosaan itu yang
perkiaan mereka berada di Sape dan Kabupaten Dompu.
Ia menegaskan tidak ada warga yang mengganggu guru ataupun kepala
sekolah, kalaupun ada informasih tersebut, itu hanya isu semata.
‘’Kami berharap pihak sekolah bisa berkoordinasi dengan kami dalam semua hal,”
harapnya.
Kepala
SMPN 15 Oi Foo,Drs H.Abdul Hafid kepada wartawan membenarkan
ketidak hadiran dirinya dengan para guru karena ada isu
pengacaman dari pelaku pemerkosan dan keluarganya. Sehingga pihaknya bersama
guru jarang masuk mengajar untuk beberapa hari dan berjanji akan mulai
melaksanakan tugasnya hari ini (Senin,red), setelah ada pengarahan dari
Sekertaris Dikpora. (edo)