Bima,
(SM).- Tim
Pencari Fakta dan Rehabilitasi (TPFR) Bima terkait peristiwa penembakan terduga
teroris, Bachtiar oleh Densus 88 Mabes Polri di Kabupaten Dompu akhir pecan
lalu, membeberkan hasil investigasi awal. Dari hasil kerja tim investigasi yang
beranggotakan 5 orang tersebut, menemukan fakta Bahctiar tidak pernah ke Poso
atau keluar Bima dalam waktu 6 tahun terakhir.
“Setelah
kami lakukan investigasi selama 2 hari berturut-turut bahwa, Bahctiar, tidak
pernah ke Poso atau keluar dari Bima sejak 6 tahun terakhir,” ungkap Ketua TPFR
Bima, Hadi Santoso, dalam keterangan pers di RM Arema Bima, Ahad (13/1).
Fakta
yang ditemukan oleh tim investigasi tersebut, kata pimpinan An-Naba Bima itu,
atas keterangan dari sedikitnya 12 saksi yang ditemui di lapangan. “Saksi-saksi
yang kita temui dari rekan sesama jualan dan pelanggan Bahctiar,” paparnya.
Para
saksi yang diambil keterangannya tersebut, jelasnya lagi, saksi yang berada di
tiga Kecamatan, yakni di Kecamatan Woha, Kecamatan Bolo dan Kecamatan
Madapangga. “Semua saksi menerangkan Bahctiar ada di Bima,” jelasnya.
Hasil
investigasi tim tersebut sekaligus untuk menjawab rumor yang berkembang di mass
media bahwa yang bersangkutan pulang dari Poso. Selama investigasi, tim banyak
menemui kendala, misalnya tertutup, masyarakat trauma dan tidak percaya dengan
tim.
Selanjutnya
TPFR Bima berikrar akan menjawab pertanyaan public apakah benar Bachtiar
terkait dengan jaringan teroris Poso sebagaimana yang diklaim Mabes Polri
sehingga menjadi bidikan Densus 88 Mabes Polri. “Itu yang akan menjadi langkah
kita selanjutnya. Kita harapkan semua pihak mendukung membantu tim selama
melakukan investigasi,” pungkasnya. (Ima)