Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Budidaya Keramba Jaring Apung Minimalisir Pemboman Ikan

03 Agustus 2012 | Jumat, Agustus 03, 2012 WIB Last Updated 2012-08-14T01:57:07Z
Bima, (SM).-  Upaya Budidaya keramba jaring apung, mampu kurangi aksi  pemboman ikan di wilayah Sape. Upaya budidaya Keramba Jaring apung, dengan ikan Bawal bintang oleh masyarakat Bajo Pulau Kecamatan Sape. Hasilnya, sangat memuaskan bahkan sekarang kesulitan pemasaran hasil.
Ketua Lembaga Fasilitator dan Mediator Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bima/Kota Bima, H Ir Abdurahman Marjuki mengatakan Kegiatan Budidaya ikan bawal bintang melalui keramba jarring apung oleh kelompok nelayan Pasir Putih Indah dan  Mitra Bajo Pulo sangat menjanjikan bahkan mampu mengurangi kegiatan pemboman ikan oleh nelayan setempat. Kegiatan Budidaya ikan bawal Bintang, merupakan hasil perjuangan annggota Dewan Perwakilan daerah (DPD) asal NTB yang merupakan putra Sape yakni Prof. dr. H Faruk Muhammad.
Pengembangan budidaya itu, dilakukan oleh 2 kelompok nelayan. Pada awalnya setiap kelompok menebarkan ikan bawal bintang dalam keramba jarring apung sebanyak 3200 ekor perkelompok. Keramba jarring apung itu, dibuat berukuran 7 meter x 7 meter. Untuk membesarkan ikan bawang bintang, anggota kelompok membutuhkan pakan sebanyak 1.728 kilogram. Ikan bawal bintang, dibudidayakan dalam keramba jarring apung selama 5 bulan hasilnya mencapai 4-6 ons perekor. “Saat kunjungan Pak Farouk pada selasa (24/7), ikan itu di perlihatkan. Pak Farouk cukup kagum atas usaha nelayan Bajo Polu itu,” Ujar Marjuki, kamis kemarin di Kediamannya di Raba Bima.
Kata mantan anggota DPRD kabupaten Bima itu, usaha keramba jarring apun tidak hanya di bajo Pulo. Akan tetapi, ada juga di budidayakan oleh nelayan yang ada di wilayah Kecamatan Langgudu. Di sekitar Desa Rompo, ada 3 sampai 4 kelompok. Namun budidaya di wilayah Teluk Waworada atau di wilayah Kecamatan Langgudu, hasilnya tidak se baik yang di budidayakan di Bajo Pulo. “Hasilnya, lebih baik yang di Bajo Pulo. Berat ikan bawal bintang di wilayah Langgudu tidak se berat ikan bawal yang ada di keramba nelayan Bajo Pulo,” urai Abdurahman Marjuki.
Pada masa resesnya itu, anggota DPD, H Farouk M banyak menyerap aspirasi masyarakat nelayan Bajo Pulo. Aspirasi itu seperti meminta anggota DPD itu terus memperjuangkan agar kelompok Keramba Jaring apung di perbanyak di wilayah Bajo Pulo. Pasalnya, upaya budidaya ikan bawal sudah mampu meminimalisir upaya pemboman ikan. “Saat sekarang anggota kelompok itu, kesulitan untuk memasarkan ikan bawal bintang hasil pengembangan mereka,” tandas Abdurahman Marjuki. (SM.12)
×
Berita Terbaru Update