Bima, (SM).- Upaya
Budidaya keramba jaring apung, mampu kurangi aksi pemboman ikan di
wilayah Sape. Upaya budidaya Keramba Jaring apung, dengan ikan Bawal bintang
oleh masyarakat Bajo Pulau Kecamatan Sape. Hasilnya, sangat memuaskan bahkan
sekarang kesulitan pemasaran hasil.
Ketua Lembaga Fasilitator dan
Mediator Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bima/Kota Bima, H Ir Abdurahman
Marjuki mengatakan Kegiatan Budidaya ikan bawal bintang melalui keramba jarring
apung oleh kelompok nelayan Pasir Putih Indah dan Mitra Bajo Pulo sangat
menjanjikan bahkan mampu mengurangi kegiatan pemboman ikan oleh nelayan
setempat. Kegiatan Budidaya ikan bawal Bintang, merupakan hasil perjuangan
annggota Dewan Perwakilan daerah (DPD) asal NTB yang merupakan putra Sape yakni
Prof. dr. H Faruk Muhammad.
Pengembangan budidaya itu,
dilakukan oleh 2 kelompok nelayan. Pada awalnya setiap kelompok menebarkan ikan
bawal bintang dalam keramba jarring apung sebanyak 3200 ekor perkelompok.
Keramba jarring apung itu, dibuat berukuran 7 meter x 7 meter. Untuk
membesarkan ikan bawang bintang, anggota kelompok membutuhkan pakan sebanyak
1.728 kilogram. Ikan bawal bintang, dibudidayakan dalam keramba jarring apung
selama 5 bulan hasilnya mencapai 4-6 ons perekor. “Saat kunjungan Pak Farouk
pada selasa (24/7), ikan itu di perlihatkan. Pak Farouk cukup kagum atas usaha
nelayan Bajo Polu itu,” Ujar Marjuki, kamis kemarin di Kediamannya di Raba
Bima.
Kata mantan anggota DPRD
kabupaten Bima itu, usaha keramba jarring apun tidak hanya di bajo Pulo. Akan
tetapi, ada juga di budidayakan oleh nelayan yang ada di wilayah Kecamatan
Langgudu. Di sekitar Desa Rompo, ada 3 sampai 4 kelompok. Namun budidaya di
wilayah Teluk Waworada atau di wilayah Kecamatan Langgudu, hasilnya tidak se
baik yang di budidayakan di Bajo Pulo. “Hasilnya, lebih baik yang di Bajo Pulo.
Berat ikan bawal bintang di wilayah Langgudu tidak se berat ikan bawal yang ada
di keramba nelayan Bajo Pulo,” urai Abdurahman Marjuki.
Pada masa resesnya itu, anggota
DPD, H Farouk M banyak menyerap aspirasi masyarakat nelayan Bajo Pulo. Aspirasi
itu seperti meminta anggota DPD itu terus memperjuangkan agar kelompok Keramba
Jaring apung di perbanyak di wilayah Bajo Pulo. Pasalnya, upaya budidaya ikan
bawal sudah mampu meminimalisir upaya pemboman ikan. “Saat sekarang anggota
kelompok itu, kesulitan untuk memasarkan ikan bawal bintang hasil pengembangan
mereka,” tandas Abdurahman Marjuki. (SM.12)