Dompu, (SM).- Kepala Dinas
Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertran) Kabupaten Dompu, H.
Burhanuddin SH, Senin (31/12) mengatakan, rumah yang roboh dan hanyut akibat
diterjang banjir baru – baru ini akan mendapat upaya penanganan dari
pemerintah. “Kemungkinan rumah yang hanyut akan dapat santunan dari pemerintah
berupa pembangunan baru. Soalnya yang kami usulkan ke pemerintah pusat adalah
penanganan seperti itu,” katanya.
Burhan
menjelaskan, hasil identifikasi pihaknya yang dipadukan dengan laporan dari
masing –masing desa dan kelurahan di Kecamatan Dompu dan Woja, diketahui jumlah
rumah yang terendam banjir totalnya sebanyak 2800 unit dan 10 diantaranya dalam
kondisi hanyut dan rusak berat. “Data ini sudah kami kirimkan ke
pemerintah pusat agar memperoleh bantuan,” jelasnya.
Menurutnya,
bantuan tanggap darurat terhadap para warga yang rumahnya hanyut, rusak berat
serta tergenang air telah dilayangkan selama 3 hari pasca musibah banjir
melanda, berupa makanan instan dan minuman kemasan. “Kalau korban yang rumahnya
rusak berat dan hanyut tak hanya mendapatkan bantuan makanan dan minuman
instan, tapi juga mendapat tenda, selimut, baju sekolah SD buat anak mereka dan
alat memasak. Pemberian bantuan itu, disesuaikan dengan standar operasional
penanganan korban bencana alam,” tuturnya.
Kembali Burhan
berpendapat, penanganan korban bencana yang rumahnya rusak berat dan hanyu yang
tepat adalah merelokasi mereka ke tempat lain. Sebab rumah para warga
tersebut berada di atas bantaran kali alias kurang tepat, sehingga ancaman
bencana banjir akan terus mengusik ketenangan mereka.
Malah tidak bisa
dipastikan sampai kapan tempat tinggal mereka akan bertahan. Soalnya bencana
alam datang secara tiba - tiba seperti banjir yang menghancurkan
ketenangan warga kemarin. “Semasih mereka tinggal di bantaran kali, saya yakin
bencana akan tetap datang menerjang rumah – rumah warga itu. Karena itu, mereka
perlu direlokasi,” ujarnya. (dym)