Bima,(SM).- Cuaca
buruk dan gelombang tinggi yang terja hampir di seluruh wilayah perairan laut
nusantara, juga dirasakan diwilayah perairan Bima. Di pelabuhan Sape, terjadi
hal yang sama. Sejak pekan lalu hingga akhir pecan nanti, ratusan kendaraan antri dan dipastikan tidak bisa menyeberang akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Terpantau sejumlah
wartawan, kendaran yang didominasi fuso pengangkut barang berbagai komoditi
tujuan NTT, memadati
areal parkir pelabuhan Sape. Antrean panjang itu, akibat Kapal Motor (KM) yang
beroperasi dari dan menuju pelabuhan Sape, tidak bisa berlayar sebagaimana
mestinya. Penantian panjang tersebut, sangat dirasakan sejumlah supir dan
pengguna pelayaran lainnya. Tak ayal, barang bawaan kendaraan yang tidak tahan
lama, membusuk.
Jemu
berlama-lama dipelabuhan, berdampak pada keluhan serjumlah supir. Dugaan lain
yang tidak berkaitan dengan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi dilontarkan
pula sejumlah supir. Maksi (35) supir
truk asal flores, mengaku kecewa dengan pelayanan pelabuhan setempat. Pasalnya,
meski cuaca sedikit tidak bersahabat, ferry (KM) dapat melintas aman
sampai tujuan, “Cuaca membaik, gelombang juga tidak terlalu meninggi, mestinya sudah bisa
nyeberang, “ujarnya.
Senada dengannya, Vinces Sukur (40) sopir fuso asal Manggarai, juga kesal
dengan penantian ini. katanya, kalau tidak ada kepastian kapan bisa nyeberang,
bisa-bisa muatan kiriman di fussonya, bisa rusak dan tidak bisa dijual pemilikj
barang.
Duga para sopir, pelarangan
menyeberang bukan disebabkan cauaca burk dan gemombang tinggi. Lebih karena,
areal pelabuhan tengah direnovasi.”Pihak pelabuhan enggan membuka pelayaran karena
tengah memperbaikinya, “duga para sopir.
Kepala pelabuhan, Indro Pramudi,
mengaku, hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), keadaan cuaca belum normal hingga 16 Januari mendatang. Kisaran
global tinggi
gelombang sejak 8 Januari mencapai 4 hingga 5 meter. Dipastikan
Indro, Pelabuahn Sape tetap ditutup untuk pelayaran umum sampai ada informasi terbaru pihak BMKG yang menyatakan kondisi
cuaca membaik.
Indro
membantah dugaan para supir, pelayaran ditutup akibat areal pelabuhan tengah
diperbaiki. Dugaan itu tidak mendasar. Tidak ada sama sekali niat pihaknya
menutup sementara pelayaran karena dermaga tengah diperbaiki.hal itu tegasnya,
lebih karena keamanan pelayaran,”Kami tidak berani ambil resiko memaksakan
pelayaran dengan cuaca buruk dan gelombang tinggi yang tengah terjadi,
“tampiknya.
Catatan
yang dilansir pihak pelabuhan, ada sekitar lima puluhan kendaraan yang
terdaftar untuk diseberangkan. Bila cuaca membaik, kendaraan yang antre dan
sudah terdaftar pasti diseberangkan. (ris)