Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Qurais Minta Hiburan Malam Dibatasi

10 Januari 2013 | Kamis, Januari 10, 2013 WIB Last Updated 2013-01-11T02:16:12Z

Kota Bima, (SM).- Hiburan malam atau orgen tunggal belakangan terakhir seringkali menjadi pemicu konflik dan menyebabkan instabilitas daerah. Persoalannya sepele, hanya karena kesenggol saat menikmati hiburan tersebut, perkelahian pun tak bisa dihindari. Ujung-ujungnya, antar kelurahan pun saling bertikai.

Saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) keamanan, ketentraman dan ketertiban dengan tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (Toga), Karang Taruna, Ketua RT dan RW se Kota Bima di Convention Hall, Rabu kemarin, Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin meminta agar hiburan malam itu dibatasi. “Saya minta hiburan malam dibatasi sampai jam 23.00 wita saja. Jika sudah lewat dari jam itu, aparat yang berwajib bisa menertibkan,” tegasnya.
Kata dia, tidak ada yang melarang masyarakat ingin menggelar hiburan malam. Namun perlu diingat, karena hidup di lingkungan bersama dengan masyarakat lain, juga perlu dipikirkan dan menghargai rasa kenyamanan warga yang ingin hidup tenang. “Hak yang punya hajatan ingin menggelar hiburan malam. Tapi masyarakat di sekitar juga punya hak untuk mendapatkan ketentraman. Untuk itu, mari kita saling menghargai satu sama lain,” ajaknya.
Menurutnya, hiburan malam acapkali memicu konflik. Karena diatas pukul 23.00 wita, menikmati hiburan malam pasti dibarengi dengan minuman keras. Jika sudah demikian, segala hal menjadi sangat sensitif, hal yang sepele saja bisa menyebabkan keributan besar.
Hal yang sama juga disampaikan Kapolres Bima Kota AKBP. Kumbul KS, SIK, SH, saat menyampaikan pidatonya. Kata dia, dirinya juga mengingatkan kepada seluruh undangan yang hadir untuk tidak berlebihan menggelar hiburan malam. “Seperti yang disampaikan Walikota Bima, hiburan malam seringkali memicu konflik. Untuk itu, kami batasi hiburan malam sampai pukul 23.00 wita saja,” tegasnya.
Kata dia, perlu diingat, di tengah-tengah kita juga ada anak-anak dan orang tua yang butuh ketenangan. Jika hiburan malam digelar hingga subuh hari, maka anak-anak dan orang tua tidak akan beristrahat dengan tenang. “Anak-anak kita juga pagi-pagi harus berangkat ke sekolah, orang tua kita pun demikian. Jika kita mengabaikan itu, kita seolah menjadi manusia yang tidak memiliki hati nurani,” tambahnya. (bnq)
×
Berita Terbaru Update