Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Polisi Pergoki Empat Kades Pesta Miras

14 Januari 2013 | Senin, Januari 14, 2013 WIB Last Updated 2013-01-15T15:44:33Z


Bima, (SM).- Polisi tidak sengaja memergoki empat oknum Kepala Desa (kades) di Kecamatan Monta tengah pesta Minuman Keras (Miras) bersama wanita pakaian menyolok di kawasan Pantai Kalaki, Sabtu (12/1) pukul 17.00 Wita. Aparat Polres Bima Kabupaten itu sekembali dari TKP penimbunan Minyak Tanah (Mitan) di Desa Bolo Kecamatan Madapangga. “Kami melintas di Pantai Kalaki dan melihat ada ramai di warung pinggir jalan yang biasa digunakan untuk minum-minuman keras,” ujar Wakapolres Bima Kabupaten, Kompol Hasripudin via SMS.

Setiba di lokasi tersebut, sambungnya, terlihat ada 2 mobil Avanza warna hitam yang parkir. Melihat kondisi yang tidak lazim, pihaknya mendekati warung tersebut. Namun wanita-wanita yang ada di lokasi berlari sembari membawa botol bir untuk disembunyikan. “Beberapa orang keluar dari dalam dan masuk ke dalam mobil itu dan yang saya kenal ada empat Kepala Desa di Kecamatan Monta,” sebutnya.
Namun mantan Kepala Detasemen Brimob Bima itu enggan membeberkan identitas ke empat pemimpin tersebut. “Mereka baru saja kembali dari pelantikan Kepala Desa di Pemkab dan mampir untuk pesta Miras,” ungkapnya.
Ke empat Kades itu, kata dia, sudah dinasehati tentang agama dan ingatkan mereka sebagai pemimpin yang harus berikan teladan yang baik dan menyarankan agar konsentrasi selesaikan persoalan sengketa lahan pertanian, bukan malah pesta Miras.
Ia mengakui, ke empat orang Kades dan para wanita tersebut tidak diamankan ke Mapolres, karena mereka hanya pemakai. “Kami hanya ingatkan saja dengan harapan timbul kesadaran dan rasa malu untuk tidak buat maksiat dikemudian hari,” timpalnya.
Pemilik tanah, pensiunan pejabat teras Pemkab Bima, juga dipanggil aparat Kepolisian saat itu untuk diingatkan. Kata dia, pemilik tanah juga kecewa adanya aktifitas di kawasan tersebut dan sudah sering kali diingatkan, tapi tidak digubris.
“Pemilik tanah rencanakan akan bongkar paksa warung remang-remang tersebut yang acap kali dijadikan sebagai tempat protitusi liar dan pesta Miras. “Pemilik warung saya ingatkan sudah tiga dan nasehati agama bagaimana mudhorat yang dapat ditimbulkan,” tuturnya.
Pihaknya juga mensinyalir, di warung tersebut dijadikan sebagai lokasi prostitusi liar, karena di lokasi tersebut selalu ada wanita dengan pakaian yang menyolok serta ada kamar tidur yang tersembunyi di belakang warung. (Ima)
×
Berita Terbaru Update