Bima, (SM).- Data, menjadi
pijakan dasar pembangunan agar tepat sasaran. Namun kenyataannya sampai saat
ini belum ada data kemiskinan yang akurat atau cenderung tidak konsisten.
Demikian salah satu poin penting
yang mengemuka dalam acara Hearing (dengar pendapat) dengan DPRD Kabupaten Bima
terkait data klasifikasi kesejahteraan partisipatif, (elektronik mapping) yang
dihelat Kamis (3/1) di ruang sidang utama DPRD Kabupaten Bima.
Pada acara yang berlangsung
dinamis tersebut adalah kerjasama Pemkab Bima – ACCESS Phase II dan
LP2DER dipimpin Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima yang didampingi
para anggota DPRD Kabupaten Bima yaitu Ahmad, SP, Hj. Mulyati Muis, Ahmad
Yani, S. Ag, H. Mustahid H.Kako, Rajiman dan Direktur LP2DER Ir. Bambang
Yusuf. Setelah Pertemuan dibuka Wakil Ketua DPRD, sesi diskusi kemudian
dipandu oleh Ahmad SP.
Kepala Bappeda Kabupaten Bima
melalui Kabis Sosial Budaya Amar Makruf, SH yang mengawali mempresentasi
hasil kerja yang telah dilakukan 2 tahun ini menjelaskan pentingnya
kegiatan hearing. Makruf mengungkapkan, terkait pendataan partisipatif ini.
Pemerintah daerah memiliki komitmen yang cukup tinggi. Hal ini diwujudkan
dengan adanya alokasi dana replikasi Rp. 100 juta dalam APBD.
Salah seorang narasumber Ir.
Darwis memaparkan, salah satu permasalahan dan tantangan dalam pembangunan
daerah adalah belum tersedianya data kemiskinan yang akurat, up to date dan
berkelanjutan sebagaimana dinyatakan dalam RPJMD 2011 – 2015.
Untuk menjawab tantangan ini
lanjut Darwis, salah satu tawaran solusi adalah perlunya digunakan data
klasifikasi kesejahteraan secara partisipatif dan elektronik mapping data yang
valid merupakan kompas yang akan menuntun kita untuk bisa melaksanakan
pembangunan yang berkualitas dan tepat sasaran. Artinya pembangunan tidak akan
berjalan dengan baik kalau kompasnya masih belum jelas..
Kader terpilih dan di turunkan di
lapangan ini menghasilkan data yang riil tentang tingkat klasifikasi
kesejahteraan masyarakat yang datanya langsung dengan didapat dan
melibatkan masyarakat. "Hasil pendataan pada 19 Desa di tiga
kecamatan yaitu Donggo (8 desa), Soromandi (6 desa) dan kecamatan
Parado (6 desa) 1 Desa di kecamatan Madapangga (Desa Madawau) dan kecamatan
lain seperti Woha, Wawo, Palibelo dan Wera masing-masing satu desa. (edo)